Solopos.com, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mengatakan hingga saat ini belum ada opsi untuk melakukan isolasi atau Indonesia lockdown dalam menangani wabah virus corona (Covid-19).
Hal itu dikatakan Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/3/2020) malam. "Kami tidak memiliki opsi lockdown," ujar dia.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu mengatakan hingga saat ini pemerintah juga belum pernah membicarakan rencana isolasi. Padahal lock down sudah dilakukan beberapa negara seperti Italia dan Denmark.
2 Pasien Positif Corona Dirawat di RS Solo Sebelum RSUD Moewardi, RS Mana Saja?
Dia mengakui Covid-19 memang sudah beralih status menjadi pandemi dunia sesuai pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, dia mengklaim pemerintah Indonesia sudah meningkatkan kewaspadaan.
Yurianto menyebut alasan belum adanya rencana Indonesia lock down. Salah satunya pengalaman lockdown yang dilakukan Jepang terhadap kapal Diamond Princess juga telah menunjukkan berbagai dampak. Setelah diisolasi, penularan Covid-19 di kapal tersebut justru meningkat dengan cepat.
Hal itu karena, dengan isolasi, akses kedatangan dan kepergian individu sudah tertutup, sehingga angka penularan virus terhadap masyarakat akan meningkat.
Pasien Corona di Solo Meninggal, 62 Warga Diwajibkan Karantina
"Kalau di-lockdown, kita tidak bisa berbuat apa-apa," ujarnya.
Saat ini, terdapat 34 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Tiga di antaranya sudah dinyatakan sembuh, dan satu kasus pasien meninggal dunia.
Yurianto juga menjelaskan saat ini pemerintah telah mengisolasi 12 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) baru. Mereka memiliki kontak dekat dari pasien positif corona dan juga pasien yang baru kembali dari wilayah di luar negeri yang terjangkit corona.
Kesiapan Alat
Meski belum ada rencana melakukan Indonesia lockdown, Yurianto mengatakan sudah ada persiapan. Dengan status pandemi Covid-19, Yurianto mengatakan semua negara kini menyiapkan pelbagai alat kesehatan seperti masker, kacamata, hingga obat-obatan. Pemerintah Indonesia juga menyiapkan 10.000 set alat (kit) dan 15 juta masker.
"Termasuk jumlah kebutuhan kit laboratorium pemeriksaan yang masing-masing akan membutuhkan. Kita sudah menyiapkan 10.000 kit, dan akan kita tambah lagi," kata Yuri.
Pasien Positif Corona Solo Meninggal, Ganjar Minta Masyarakat Lapor
Dia mengatakan, BUMN dan BUMD juga memastikan ketersediaan masker untuk warga Indonesia.
"Lebih kurang 15 juta masker juga sudah disiapkan semuanya. Tetapi ini bukan suatu jumlah yang kita anggap kurang atau kita anggap cukup, tidak," kata Yuri.