SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, menilai bengkaknya subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 30,3 triliun rupiah diakibatkan ulah pemerintah sendiri yang lebih mengutamakan kendaraan pribadi. Sebagai solusi, MTI pun meminta agar subsidi ini dialihkan ke pengembangan transportasi missal. Djoko dalam pesan teks kepada Kompas Cyber Media Rabu (14/12) mengatakan, sebanyak 89 persen subsidi yang dialokasikan pemerintah dikonsumsi oleh transportasi darat. Dari persentase tersebut, kendaraan bermotor mendapat porsi subsidi paling besar hingga mencapai Rp 96,8 triliun, sedangkan angkutan umum hanya dapat Rp 3,1 triliun.

Menurut Djoko hal itu menunjukkan Pemerintah terlalu pro industri otomotif dengan mengorbankan kepentingan umum. Kondisi angkutan massal pun dapat semakin buruk seiring tidak adanya anggaran buat bus di kota-kota yang akan mengoperasikan BRT (Bus Rapid Transit) oleh Ditjen Hubungan Darat Kementerian Perhubungan pada tahun depan. Dengan kondisi ini, Djoko berharap pemerintah berani untuk mencabut subsidi BBM, dan mengalihkannya untuk membeli sejumlah armada bus umum. [kcm/dtp]

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya