SOLOPOS.COM - Pekerja memberi pakan ternak ayam di salah satu kandang ayam Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Jumat (8/10/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, JAKARTA–Melejitnya harga ayam dan telur ayam, Wakil Ketua Umum HKTI Bidang Peternakan dan Perikanan, Ki Musbar Mesdi, meminta pemerintah melindungi industri peternakan dalam negeri.

Salah satunya adalah dengan mensubsidi biaya transportasi dan pakan ternak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Musbar mengatakan dengan kondisi harga pakan ternak yang terus melonjak, pelaku usaha peternakan terpaksa menaikkan harga telur dan ayam yang saat ini melonjak hingga 13% dibandingkan harga normal.

“Saya juga mengharapkan Kemenko Perekonomian bijak di sini apakah ini akan dilakukan subsidi kepada pelaku usaha, subsidi transportasi atau bansos dalam bentuk natura,” ujar Musbar dalam diskusi daring, Selasa (21/6/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Selain subsidi, Musbar juga berharap agar pemerintah merevisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 07 tahun 2020 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.

Baca Juga: Penyumbang Inflasi Mei, Harga Telur Ayam Masih Tinggi

Dalam beleid tersebut, kata Musbar, harga acuan pakan ternak seperti jagung pakan masih Rp4.500 per kg. tapi saat ini harganya sudah mencapai Rp6.000 per kg.

Musbar mengatakan harga telur pun dalam Permendag tersebut masih Rp19.000-20.000 per kg.

Padahal, saat ini sudah Rp23.000-25.000 per kg akibat lonjakan harga pakan.

“Kita dijustifikasi penyebab inflasi 2,5%. Jadi maaf-maaf saja kepada pemerintah hanya menyampaikan bahwa inflasi ini diakibatkan oleh keterlambatan evaluasi dan direvisi. Ke depan kami mohon lindungilah industri kita di dalam negeri. Sebab dengan kondisi saat ini, jadi incaran negara-negara tetangga di luar negeri yang menjadi over suplai daging dan telur,” ujar dia.

Dengan kondisi industri telur yang terpojok, kata Musbar, hal tersebut jadi incaran produsen telur dan ayam yang over suplai dari negara tetangga.

Baca Juga: Banyak Hajatan, Harga Telur Ayam di Sukoharjo Tembus Rp27.500 Per Kg

“Artinya kenapa? kita akan menjadi free market bagi negara-negara yang bisa masuk kesini. Dampak dari tidak adanya evaluasi dan revisi regulasi ini akan berdampak harga jual kepada masyarakat yang menyebabkan kegaduhan di masyarakat,” kata Musdar.

Diketahui, saat ini harga telur ayam ras Rp29.400 per kg, yang normalnya Rp25.000 per kg atau naik sekitar 15%.

Kepala Seksi Ternak Unggas Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan Iqbal Alim mengatakan kenaikan harga pakan periode Januari-Mei 2022 untuk pakan ayam broiler naik 7,74% atau Rp620 per kg, pakan layer (ayam petelur) naik 7,74% atau Rp563 per kg, dan konsentrat layer naik Rp1.006 per kg atau 12,55%.

Dalam catatan Kementan, perkembangan harga pakan seperti soybean meal (SBM) pada 2020 US$376 per mt, 2021 US$546, 2022 US$553. Distiller Dried Grain with Soluble (DDGS) pada 2020 US$231, 2021 US$294, US$350, Corn Gluten Meal (CGM) US$816.

Begitu juga harga jagung pada 2020 US$4.249 per mt, 2021 US$5.445, dan 2022 US$5.639.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Harga Telur Ayam di Boyolali Naik

“Inilah yang menyebabkan harga ayam atau telur menggila,” ungkapnya.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Harga Telur dan Ayam Melambung, Pemerintah Diminta Subsidi Peternak

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya