SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA–Produsen mebel dan kerajinan nasional mendesak pemerintah mengamankan persediaan bahan baku rotan serta memastikan kelancaran distribusi dan harga hingga ke hilir guna menghindari ancaman kejatuhan yang semakin dalam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menilai kebijakan pelarangan ekspor kayu dan rotan mentah tak cukup efektif menyelamatkan industri nasional dari keterpurukan, menyusul ekspor produk mebel dan kerajinan yang terus menurun dan diperkirakan anjlok hingga 12% di akhir tahun.

Ketua Umum Asmindo Ambar Tjahyono menuturkan kecenderungan ekspor produk rotan nasional mengalami penurunan setelah mencapai puncaknya pada Maret lalu, yang mencapai US$23,6 juta.

Memasuki Agustus, ekspor rotan anjlok semakin dalam dengan hanya membukukan nilai US$11,2 juta.

“Artinya apa, kebijakan menutup ekspor rotan mentah tidak langsung berdampak pada peningkatkan ekspor produk rotan. Kebijakan tersebut tidak efektif karena tidak diikuti dengan kebijakan lanjutan dari pemerintah,” ujarnya kepada Bisnis hari ini (Minggu 30/9/2012).

Menurutnya, ekspor rotan selama ini hanya sekitar 8% dari total keseluruhan ekspor mebel dan kerajinan kayu yang trennya juga mengalami penurunan akibat krisis Eropa dan Amerika Serikat.

“Saya perkirakan sampa akhir tahun ekspor mebel dan kerajinan kayu turun 10%-12%.”

Ambar menilai kondisi tersebut sangat berbahaya bagi kelangsungan industri mebel dan kerajinan nasional. Idealnya, pemerintah melakukan langkah pengamanan persediaan lanjutan, terutama untuk rotan, dengan membeli dari hulu dan mengalirkan ke hilir dengan harga jual yang pasti.

“Jadi kebijakan pelarangan ekspor rotan tidak efektif kerana tidak diikuti dengan buffer stock. Seharusnya hasil dari hulu dan hilir itu dibeli, kalau tidak terjual putuskan diekspor dari pada dibakar,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya