SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Sepanjang 2010 ini, Indonesia telah mendapat komitmen pinjaman program sebesar US$ 800 juta. Pinjaman ini berasal dari Japan International Cooperation Agency (JICA), Agence Française de Développement (AFD), dan Bank Dunia.

Demikian disampaikan oleh Direktur Pinjaman dan Hibah Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Maurin Sitorus di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (17/6/2010).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“US$300 juta dari Jepang (JICA), US$300 juta dari Perancis (AFD), US$200 juta dari World Bank. Semua pinjaman program,” ujar Maurin.

Maurin menyatakan pinjaman US$800 juta tersebut belum dicairkan, tetapi harus segera digunakan sebelum 2010 berakhir. Untuk program perubahan iklimnya sendiri, lanjut Maurin, termaktub dalam Policy Matriks, antara lain untuk infrastruktur, pengembangan listrik, dan geothermal.

Pinjaman ini nantinya masuk ke kas negara dan bisa digunakan untuk membiayai defisit yang mencapai 2,1%.

“Kontrolnya lewat keputusan menteri, mereka (para debitur) hanya melihat kebijakan. Memang itu kreativitas kita agar dapatkan pinjaman berbunga rendah,” jelasnya.

Untuk pinjaman dari JICA dan AFD, memiliki jangka waktu 15 tahun dengan masa tenggang 5 tahun. Sementara Bank Dunia (World Bank) bertenor 24 tahun.

Pinjaman program ini telah dimulai sejak 2008, dengan total pinjaman selama 3 tahun mencapai US$1,9 miliar. Dari Perancis (AFD) US$800 juta, Jepang (JICA) US$900, dan World Bank US$200 juta.

Selain itu, Asian Development Bank (ADB) juga berencana untuk memberikan pinjaman program pada 2011 untuk program perubahan iklim Indonesia.

“Asean Development Bank atau ADB, sudah menyatakan tertarik untuk gabung, mungkin 2011,” ungkapnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya