SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pemerintah membuka peluang impor gula di akhir tahun untuk menjamin kebutuhan gula tahun depan.

“Untuk mengantisipasi jika terjadi perubahan iklim yang berdampak terhadap gagalnya pencapaian produksi gula, maka pemerintah siap melakukan impor gula,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Jakarta, Jumat (28/8).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum memutuskan impor, pemerintah akan melakukan rapat koordinasi teknis untuk memfinalisasi neraca gula nasional pada Senin (31/8).

“Neraca gula akan menjadi dasar tindak lanjut dan pengambilan langkah berikutnya dalam menahan kenaikan harga gula antara lain untuk penyesuaian jumlah impor yang dibutuhkan,” ujarnya.

Menurut Mendag, penghitungan kembali neraca gula nasional diperlukan untuk memprediksi dampak perubahan iklim terhadap target produksi dan perubahan data kebutuhan gula kristal putih yang diduga terjadi akibat pemakaian gula konsumsi masyarakat itu oleh industri makanan dan minuman.

“Agar benar-benar dapat diketahui ‘supply’ (pasokan) dan ‘demand’ (permintaan) gula kristal putih secara akurat dan lebih dini dan pertimbangan importasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat,” jelasnya.

Saat ini, pemerintah sedang berupaya menahan kenaikan harga gula yang telah mencapai Rp 9.700 per kg rata-rata nasional.

Langkah pertama yang diambil pemerintah adalah meminta komitmen produsen gula khususnya BUMN untuk menjual gula dengan harga murah.

“Langkah lainnya sebisa mungkin dengan penyesuaian impor atau ada langkah lainnya seperti penyesuaian Bea Masuk (BM) akan kita lakukan semaksimal mungkin untuk meredam gejolak harga,” tutur Mendag.

Mendag mengaku optimistis dua langkah tersebut dapat meredam kenaikan harga gula meski sulit untuk menurunkan harga.

Mendag juga menegaskan stok gula untuk konsumsi nasional hingga akhir tahun dalam keadaan cukup namun pemerintah perlu mengantisipasi kebutuhan tahun depan.

Berdasarkan laporan dari produsen gula (PTPN dan RNI) dan pedagang bahwa produksi Gula Kristal Putih (GKP) sampai dengan tanggal 27 Agustus 2009 sebesar 862.484 ton. Total produksi gula BUMN sampai dengan akhir giling tahun 2009 (November) diperkirakan sebesar 1.660.312 ton.

Posisi stok gula di gudang PTPN dan RNI per tanggal 27 Agustus 2009 sebesar 266.679 ton dengan rincian milik Pabrik Gula/PG (10.200 ton), milik pedagang (196.544 ton) dan milik petani (59.935 ton).

Sementara perkiraan posisi stok sampai dengan akhir musim giling sebesar 1.029.507 ton.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya