SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta–
Jalannya prosesi melontar jumrah di Mina diharapkan lebih lancar dengan rampungnya pembangunan jembatan jamrat berlantai lima di kawasan itu. Lantaran jamaah calon haji (Calhaj)  bisa memanfaatkan fasilitas ‘hi-tech’ yang disediakan. Pemerintah Arab Saudi terus memonitor proyek pembangunan yang menelan triliunan rupiah itu.

“Kami akan terus memonitor dan mengawasi arus jemaah yang melontar jumrah,”kata Asisten Komandan Pengamanan Haji, Mayjen Saad Al-Khelavi, seperti dilansir oleh Arab News dan dikutip Media Center Haji PPIH, Selasa (17/11).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ritual melempar jumrah yang merupakan salah satu wajib haji (harus dikerjakan, jika tidak harus membayar dam atau denda) akan dilakukan mulai 10 Dzulhijah (27 November) dan tiga hari setelah itu (hari Tasrik). Ada tiga jamarat di Mina yakni Ula, Wustha yang berjarak 150 meter dari Ula dan Aqabah yang berjarak 190 meter dari Wustha.

Jumrah Aqaba dilakukan pada l0 Zulhijah (saat Idhul Adha atau 27 November) saat matahari mulai tenggelam sampai tengah malam, kemudian melontar ketiga jumrah secara berurutan pada ketiga hari setelahnya mulai saat matahari tergelincir sampai tengah malam. Melempar jumrah adalah ritual untuk memperingati saat Nabi Ibrahim digoda setan untuk membangkang dari perintah Allah menyembelih anaknya,
Ismail.

Karena Jembatan jamarat tidak akan bisa menampung lebih dari 300.000 jamaah sekaligus dalam satu jam, Mayjen Al-Khelawi akan menempatkan 19 petugas yang akan mengatur ritual tersebut, dan segera akan menghentikan dulu, jika jumlah jemaah sudah melebihi angka tersebut. Operasi pengamanan ritual pelemparan jumrah, menurut dia, akan melibatkan sekitar 12.000 petugas, juga dibantu dengan l.850 kamera yang ditempatkan di sejumlah lokasi ritual dan Masjidil Haram.

“Kami juga akan berkosentrasi untuk mencegah terjadinya aksi-aksi kriminalitas,” tandasnya seraya menambahkan, 30 pos polisi juga dibangun untuk melayani keluhan atau pengaduan para jemaah.

Proyek pembangunan jembatan jamarat berteknologi mutakhir bernilai SR 4,5 milyar (sekitar Rp 11,3 triliun) itu didisain untuk mampu mengakomodasikan sampai lima juta jamaah yang hendak melontar jumrah,dengan menyediakan 10 pintu masuk dan 12 pintu keluar sampai ke tingkat empat untuk menampung jemaah yang berdatangan dari berbagai sudut.

Tahapan pembangunan yang belum rampung pada musim haji 1430H ini adalah konstruksi empat tempat pendaratan helikopter (helipad) dan delapan eskalator yang rencananya akan dirampungkan pada musim haji mendatang. Pemerintah Arab Saudi terus berupaya meniangkatkan layanan bagi jamaah calon haji dengan memperbaiki, melengkapi fasilitas yang diperlukan.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya