SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA: Pemerintah mengajukan alokasi subsidi bahan bakar nabati (BBN) pada tahun anggaran 2010 sebesar Rp1,554 triliun, atau naik dua kali lipat lebih tinggi dibanding usulan 2009 sebesar Rp831 miliar.

Dirjen Migas Departemen ESDM, Evita Legowo, dalam rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu, mengatakan, alokasi subsidi itu terdiri dari subsidi biodiesel Rp429 miliar dan bioetanol Rp1,125 triliun. “Volume BBN yang mendapat subsidi adalah bioetanol 214.541 kiloliter dan biodiesel 562.534 kiloliter,” katanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan alokasi tersebut, maka subsidi yang diberikan pada tahun 2010 mencapai maksimal Rp2.000 per liter BBN atau lebih tinggi dibandingkan usulan 2009 yang mencapai maksimal Rp1.000 per liter BBN  dengan total mencapai Rp831 miliar.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Evita, realisasi subsisi BBN periode Januari-April 2009 mencapai Rp100,868 miliar yang terdiri dari biodiesel Rp99,368 miliar dan bioetanol Rp1,5 miliar. Usulan subsidi pemerintah tahun 2010 tersebut, kata dia, didasarkan pada asumsi volume bioetanol yang didistribusikan pada 2010 mencapai satu persen dari kuota premium bersubsidi yang diperkirakan 21,454 juta kiloliter.

Sedang, volume biodiesel mencapai lima persen dari kuota solar bersubsidi tahun 2010 sebesar 11,25 juta kiloliter. Volume bioetanol tersebut masih lebih rendah dari target “mandatory” tahun 2010 sebesar tiga persen dan biodiesel mencapai lima persen atau lebih tinggi dibandingkan “mandatory” sebesar 2,5 persen. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya