SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI –&nbsp;</strong>Dua santri sebuah pondok pesantren (ponpes) di Ampel yang dirawat di&nbsp;<a title="RSUDPA Boyolali Bakal Miliki Instalasi Bedah Canggih" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180505/492/912357/rsudpa-boyolali-bakal-miliki-instalasi-bedah-canggih">Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang (RSUDPA) Boyolali,</a>&nbsp;dinyatakan negatif difteri. Namun&nbsp;<span>pihak rumah sakit tetap melakukan pemeriksaaan lanjutan dengan kultur jaringan.</span></p><p>Kasubbag Hukum Humas dan Sistem Informasi Manajemen RSUDPA Boyolali Yuni Etty Armawati mengakui ada dua pasien rujukan dokter umum di Ampel yang kini menempati ruang isolasi rumah sakit sembari menunggu hasil pemeriksaan.</p><p>&ldquo;Iya, memang ada dua orang perempuan berusia 14 tahun dan 17 tahun dari dokter&nbsp;<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180406/492/908605/perampokan-boyolali-tas-berisi-uang-rp198-juta-dirampas-dari-karyawati-pabrik-ini-dugaan-polisi-soal-pelaku">di Ampel</a>&nbsp;yang dirujuk ke sini pada Minggu [13/5/2018],&rdquo; ujarnya saat ditemui di ruangannya, Jumat (18/5/2018).</p><p>Kasi Pelayanan Penunjang Medik RSUDPA Yuni Astuti menambahkan berdasarkan pemeriksaan terhadap dahak pasien, keduanya negatif difteri. Meski demikian, pihaknya melakukan pemeriksaaan lanjutan dengan kultur jaringan.</p><p>&ldquo;Hasil pemeriksaan dahak&nbsp;<em>sih</em>&nbsp;negatif dan kami periksa secara kultur jaringan. <a title="Suspect Difteri, 2 Santri Ponpes di Ampel Boyolali Diisolasi" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180518/492/917000/suspect-difteri-2-santri-ponpes-di-ampel-boyolali-diisolasi">Nanti jika bakteri berkembang biak</a>, maka mereka berarti difteri,&rdquo; kata dia.</p><p>Diberitakan sebelumnya, dua santri ponpes di Ampel, Kabupaten Boyolali, diduga (<em>suspect</em>) mengidap difteri. Berdasarkan informasi yang dihimpun <em>Solopos.com</em>, Jumat, dua pasien tersebut memeriksakan diri pada Minggu di sebuah klinik di Ampel.</p><p>Dokter sekaligus pemilik klinik yang menangani pasien itu, Sherly Jeanne Kilapong, mengatakan saat itu keduanya antara lain mengeluhkan gangguan pada tenggorokan dan juga mengalami demam.</p><p>Menurut Sherly, berdasarkan pemeriksaan gejala yang diderita pasien, penyakit yang diderita mengarah kepada difteri sehingga ia merujuk keduanya ke RSUDPA.&nbsp;</p><p>Dia menjelaskan penyakit difteri adalah salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi sejak bayi. Gejalanya antara lain panas dan sulit menelan. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian dan sangat menular kepada mereka yang belum diberikan imunisasi atau imunisasinya tidak lengkap.</p><p>Sherly yang juga menjabat Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mengatakan pihaknya berencana melakukan <em>Outbreak Respons Immunization</em> (ORI) ke ponpes tersebut.</p>

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya