SOLOPOS.COM - BRM Kusumo Putro. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Kota Solo sebagai pusatnya kebudayaan Jawa sudah saatnya memiliki gedung kesenian besar, megah, dan lengkap, yang rutin menyuguhkan berbagai pentas seni.

Pengelolaan gedung kesenian itu pun harus berorientasi nguri-uri budaya dan kesenian tradisional Jawa. Kelompok masyarakat yang ingin menggunakan gedung itu tidak boleh dipersulit, lantaran sebagai ajang melestarikan kebudayaan atau kesenian tradisi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerhati budaya Solo BRM Kusumo Putro menyampaikan hal tersebut saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (20/9/2020). Menurutnya, sudah sewajarnya kota punjering budaya Jawa memiliki gedung kesenian dengan sarana prasana yang lengkap.

Faisol Rifqi Asal Serengan Gantikan Danang Liestianto Jabat Ketua Pemuda Pancasila Solo

“Gedung ini harus lengkap dengan ruang pameran, panggung, pentas latihan, sound system modern dan berkualitas, ruang kantor. Juga ruang sekretariat semua sanggar seni Solo, meja kursi, serta sarpras penunjang lainnya. Pengelolaaannya pun harus baik,” ujarnya.

Kusumo khawatir identitas budaya Solo akan semakin menghilang bila tak segera ada gedung kesenian tersebut. Bila hal itu benar-benar terjadi, ia mengatakan ruh budaya Solo akan kian rapuh. Padahal Solo selalu terkenal sebagai kota yang berpijak pada budaya.

Pengundian Hadiah Solopos Virtual Cycling 2020, Warga Jogja Dapat Sepeda Motor

Ikon Kota

“Warga Solo akan lupa terhadap budaya dan jati diri mereka. Bila hal itu terjadi ini merupakan bencana budaya dan kearifan lokal bagi Solo khususnya, dan Indonesia umumnya. Jadi mumpung belum terlambat saya usulkan gedung kesenian itu,” tuturnya.

Ihwal lokasi gedung kesenian Solo itu, Kusumo menilai yang paling tepat yakni tengah atau pusat kota. Dengan begitu warga kota dari berbagai wilayah bisa menjangkau gedung tersebut dengan mudah. Gedung tersebut pun bisa menjadi ikon kota.

Gibran-Teguh dan Bajo Siapkan Strategi Khusus Jika Tahapan Pilkada Solo 2020 Jalan Terus, Apa Itu?

Apalagi bila desain bangunan menerapkan unsur atau nilai-nilai budaya Jawa. “Solo adalah punjering budaya Jawa yang mendapat pengakuan dunia. Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran adalah bukti kemegahan peradaban budaya Solo masa lalu,” terangnya.

Lebih jauh, Kusumo menilai banyak pelajaran atau nilai-nilai luhur budaya untuk masyarakat pelajari. Nilai-nilai tersebut selalu relevan dengan dinamika zaman. Nilai-nilai itu antara lain kebersamaan dan kepedulian antarmanusia.

Positif Covid-19, Satu Peserta Absen Tes SKB CPNS Solo

Selain itu budaya menumbuhkan rasa syukur kepada Allah Sang Pencipta Semesta, membina kerukunan, menghargai orang lain, mencintai alam, menumbuhkan rasa toleransi dan tenggang rasa baik bidang sosial maupun agama dan kepercayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya