SOLOPOS.COM - Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro (kanan). (Solopos TV)

Solopos.com, SOLO – Pemenuhan kebutuhan energi di Tanah Air terus diupayakan oleh Pemerintah Indonesia. Beberapa solusi pun disiapkan untuk hal tersebut, termasuk juga dukungan swasta.

Hal ini karena tantangan dalam pemenuhan kebutuhan energi dipengaruhi beberapa hal. Seperti produksi minyak mentah dalam negeri turun (crude), sementara impor BBM jenis gasoline dan crude meningkat.

Promosi Anak Usaha Telkom Ikut Garap Proyek Kabel Laut Internasional 11.000 Km

“Hal lainnya adalah LPG yang masih impor, sementara ekspor batubara tertekan karena adanya kebijakan energi bersih di sejumlah negara. Kemudian infrastruktur gas dan listrik belum terintegrasi di Indonesia,” ujar Djoko Siswanto dalam talkshow virtual Solopos dengan tema, Outlook Energy Indonesia 2021, Rabu (6/1/2021) malam.

Simak 4 Tips Perencanaan Bisnis di 2021 Ini…

Talkshow virtual yang life di Youtube, Instagram, Facebook dari Solopos digelar Rabu (6/1/2021) mulai pukul 19.00 WIB. Mengusung tema, Outlook Energy Indonesia 2021, talkshow virtual ini mendapat dukungan sepenuhnya dari PLN.

Ada tiga nara sumber, yakni Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto. Lalu Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dan Deputy CEO PT Adaro Power, Dharma Djojonegoro. Dengan host talkshow virtual, Direktur Bisnis Solopos Grup Suwarmin.

Salah satu pihak swasta yang selama ini sudah bekerja sama dengan pemerintah adalah PT Adaro Power. Perusahaan tersebut merupakan salah satu pilar atau unit usaha PT Adaro Energy.

Adaro Energy sendiri menurut Deputy CEO PT Adaro Power, Dharma Djojonegoro merupakan perusahaan publik yang tidak hanya bergerak di bidang pertambangan. Namun juga logistik, kelistrikan dan air bersih.

Outlook Energy Indonesia 2021, Devisa dan Pertumbuhan Ekonomi

PT Adaro Power (Solopos TV)

Kendaraan Listrik

Berbicara mengenai ekspor batubara yang tertekan karena adanya kebijakan energi bersih sejumlah negara, PT Adaro Power sebagai pihak swasta pun terlibat di dalamnya. Menurut Dharma, keterlibatan dalam pengelolaan batubara seperti dengan gasifikasi batubara menjadi DME. Kemudian juga pembuatan briket batubara.

“Pada intinya PT Adaro Power mendukung kebijakan pemerintah melalui PLN terkait kebutuhan energi di Indonesia,” ujar Dharma Djojonergoro.

Sementara terkait kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), Dharma Djojonegoro mengatakan, perlu mengubah mindset masyarakat. Karena ada kekhawatiran mengenai jarak tempuh terkait kapasitas baterai yang terbatas. Sehingga perlu adanya ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum.

Surya Panel dan Kendaraan Listrik Menarik Perhatian di Talkshow Solopos

PLN menurut Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dalam talkshow virtual itu, bakal menggandeng pihak swasta. Sehingga dengan menggandeng swasta ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik bisa terpenuhi.

Menanggapi hal itu, Dharma mengatakan meski PT Adaro Power bekerja sama dengan pemerintah melalui PLN, pihaknya belum mendalami hal tersebut. “Kami mendukung kebijakan pemerintah. Namun untuk pengadaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum masih didalami. Tapi tetap terbuka kemungkinan ikut terlibat pengadaan stasiun,” pungkas Dharma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya