SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO — Tiga desa di Kabupaten Sukoharjo diwacanakan untuk dimekarkan. Ketiga desa itu yakni Desa Cemani, Kecamatan Grogol; Desa Palur, Kecamatan Mojolaban dan Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura. Wacana tersebut muncul karena jumlah penduduk di ketiga desa itu terlalu padat.

Ketua Komisi I DPRD Sukoharjo, Suryanto, mengatakan pemekaran desa bisa terealisasi bila ada usulan langsung dari masyarakat di tiga desa itu. Usulan itu, sambungnya, juga harus disertai dengan kajian yang komprehensif dan mendalam. Usulan pemekaran itu nantinya bisa disampaikan ke bupati lalu diteruskan ke DPRD Sukoharjo untuk dibahas.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Lebih lanjut ia mengatakan, dengan adanya pemekaran desa, maka pelayanan kepada masyarakat desa akan semakin mudah, sebab jumlah penduduk yang dilayani oleh pemerintah desa tidak terlalu banyak.
“Pemekaran desa itu bukan hal tabu untuk dibicarakan. Apalagi pemekaran di Desa Cemani yang total jumlah penduduknya mencapai 20.000 orang,” papar Suryanto kepada wartawan, Selasa (18/12/2012).

Suryanto menerangkan, pemekaran desa bisa dilakukan tanpa harus konsultasi terlebih dahulu ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sedangkan untuk pemekaran kelurahan harus ada konsultasi dengan Kemendagri.

Mengenai konsekuensi dari pemekaran desa, sambungnya, yakni terdapat penambahan nilai APBD. Penambahan itu digunakan untuk membayar pegawai dan membangun gedung untuk desa yang dimekarkan. APBD Sukoharjo, kata dia, masih mampu untuk menopang konsekuensi dari pemekaran desa tersebut.

Terpisah, Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, membenarkan akan ada wacana pemekaran desa. Namun wacana itu masih perlu dimatangkan lagi, sebab pemekaran wilayah sangat berkaitan dengan penganggaran yang cukup besar. Untuk satu desa, kata dia, setidaknya membutuhkan Rp3 miliar.

Usulan pemekaran wilayah itu, imbuh Wardoyo, muncul dari sejumlah perangkat desa.

“Selain faktor kepadatan penduduk, banyak program pemerintah kabupaten yang kurang mengena bila di suatu desa jumlah penduduknya sudah sangat banyak,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya