SOLOPOS.COM - Ilustrasi tol (JIBI/Solopos TV)

Solopos.com, KLATEN -- Pemerintah Desa (Pemdes) Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Klaten, harus merelakan tanah kas desa seluas kurang lebih 10.800 meter persegi (m2) untuk proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja.

Meski begitu, Pemdes Malangjiwan belum berpikir mencari lahan baru sebagai pengganti tanah kas desa yang terdampak jalan tol tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, lahan yang akan terdampak pembangunan jalan tol Solo-Jogja di Malangjiwan mencapai 70 bidang dengan total luas 5,7 hektare.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari jumlah tersebut, sekitar 1 hektare berada di lahan tanah kas desa. Perinciannya, sekitar 0,5 hektare merupakan bengkok kepala desa (kades), 4.000 meter persegi bengkok sekretaris desa (sekdes), dan 1.800 meter persegi bengkok kepala seksi (kasi) pemerintahan.

Selain tanah kas desa, permukiman warga juga terdampak pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Rumah milik warga yang terdampak pembangunan mencapai 18 kepala keluarga (KK). Seluruh rumah warga berada di Dukuh Karangmojo.

Diawali Suara Ledakan, Motor Tabrak Pikap di Gemblegan Solo

“Belum ada pembahasan lebih lanjut terkait lahan pengganti kas desa. Sejauh ini, kami sebatas menginformasikan ke Badan Permusyawaratan Desa [BPD]. Kami masih menunggu sosialisasi resmi [dari pemerintah pusat] terlebih dahulu. Jika tanah kas desa ada yang kena, otomatis gantinya juga diusahakan berupa tanah,” kata Sekretaris Desa (Sekdes) Malangjiwan, Hamid Kusnanto, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Selasa.

Hamid Kusnanto mengakui saat ini harga tanah di desanya mulai merangkak naik. Harga tanah di pasaran sebelum ada informasi pembangunan jalan tol Solo-Jogja senilai Rp300.000 per meter persegi.

“Saat ini, harga tanah di sini sudah naik drastis. Harga di pasaran sudah ada senilai Rp1 juta per meter [persegi],” katanya.

Pilkada Solo: Spanduk Gibran-Razali & Gibran-Joko Santosa Bertebaran

Kades Malangjiwan, Suprianto, mengatakan Pemdes Malangjiwan mendukung penuh pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Beberapa warga di desanya mulai sering bertanya tentang perkembangan pembangunan jalan tol.

“Kami menunggu tahapan sosialisasinya terlebih dahulu. Pokoknya dari sini mendukung karena itu program nasional,” katanya.

Sebagaimana diinformasikan, total ada 50 desa di 11 kecamatan di Klaten yang terkena proyek jalan tol Solo-Jogja. Hal itu sesuai pengumuman dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya