SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyandang disabilitas (Freepik)

Solopos.com, KLATEN—Pemerintah Desa (Pemdes) Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten, secara rutin menggelontorkan anggaran yang dikhususkan mendukung pemberdayaan para penyandang disabilitas di desa setempat setiap tahun. Melalui dukungan pemberdayaan kegiatan itu, diharapkan para penyandang disabilitas memiliki kepercayaaan diri tinggi sehingga mampu mandiri dan berdaya saing di tengah kemajuan zaman.

Kepala Desa (Kades) Gatak, Kecamatan Delanggu, Walino, mengatakan di daerahnya telah terdapat paguyuban penyandang disabilitas. Belakangan diketahui, paguyuban tersebut telah berdiri secara resmi sejak tiga tahun terakir. Paguyuban penyandang disabilitas di Gatak bernama Paguyuban Difa Mandiri Gatak.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Setiap tahun, kami terus menganggarkan untuk para penyandang disabilitas. Rata-rata, dalam setahunnya senilai Rp15 juta [bersumber dana desa]. Itu untuk mendukung kegiatan para penyandang disabilitas. Tujuannya utamanya, meningkatkan taraf hidup/kesejahteraan para penyandang disabilitas. Di samping itu, agar teman-teman penyandang disabilitas tak minder,” kata Walino, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Rabu (27/10/2021).

Baca Juga: 94 SD di Wonogiri Belum Gelar PTM Terbatas Tahap I, Ini Alasannya

Walino mengatakan anggaran belasan juta yang digelontorkan pemdes telah dimanfaatkan para penyandang disabilitas di Gatak. Hal itu seperti budidaya ikan lele, budidaya kenari, usaha angkringan, ternak burung kenari, dan pelatihan penanganan risiko bencana.

“Usaha lele itu sudah berjalan dan perkembangannya bagus. Kebetulan di Delanggu banyak bakul lele sehingga mudah menjualnya. Usaha angkringan dan kenari juga sudah jalan. Hari ini, anggaran yang kami gelontorkan digunakan mendukung pelatihan membuat pupuk organik. Dengan cara seperti itu, kami berharap para penyandang disabilitas bisa mandiri dan tak minder ke depannya,” katanya.

Selain memberikan dukungan anggaran ke para penyandang disabilitas, lanjut Walino, Pemdes Gatak juga sudah membangun fasilitas ramah penyandang disabilitas di lingkungan kantor desa. Hal itu termasuk membangun jalur khusus bagi para penyandang disabilitas saat ingin masuk ke kantor desa atau pun balai desa.

Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, 93 Karya Barang Bekas Dipajang di Art Klat

“Kami mudah memberikan bantuan ke para penyandang disabilitas karena teman-teman penyandang disabilitas itu juga sudah punya paguyubannya. Setiap anggaran yang kami berikan juga sesuai dengan program kerja yang dimiliki,” katanya.

Ketua Paguyuban Penyandang Disabilitas di Gatak, Kecamatan Delanggu, yakni Fauziah Erfani, mengatakan Pemdes Gatak memiliki kontribusi besar terhadap pemberdayaan para penyandang disabilitas. Sejauh ini, para penyandang disabilitas memang butuh keterampilan agar dapat hidup mandri.

“Di sini, para penyandang disabilitas juga ada usaha angkringan [selain ternak kenari dan kegiatan lainnya]. Dengan cara seperti ini, para penyandang disabilitas bisa berkembang. Jauh sebelum ada kegiatan pemberdayaan itu, para penyandang disabilitas di Gatak kan berpikiran berbeda [dibandikan orang normal],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya