SOLOPOS.COM - Warga melihat patok penanda lahan yang bakal dibebaskan pemerintah di wilayah Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja, Kamis (7/4/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemerintah Desa (Pemdes) Demakijo, Kecamatan Karangnongko mengaku lega setelah rencana pergeseran rest area jalan tol Solo-Jogja batal. Keberadaan rest area digadang-gadang bisa mendongkrak perekonomian warga setempat dan sekitarnya.

Kepala Desa (Kades) Demakijo, Ery Karyatno, mengaku sempat kebingungan ketika mendapat kabar jika rest area di Desa Jagalan-Demakijo, Kecamatan Karangnongko direncanakan bergeser. Belakangan, rencana pergeseran rest area itu batal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sempat bingung juga waktu itu [ada kabar pergeseran rest area] walau kami tidak ada deal-deal dengan masyarakat,” kata Ery saat ditemui wartawan di kantor Desa Demakijo, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga: Perkara Revisi UGR Tol Solo-Jogja Dimediasi di PN Klaten, Hasilnya?

Sesuai rencana awal, salah satu dari dua rest area jalan tol Solo-Jogja berada di wilayah Desa Demakijo-Jagalan, Kecamatan Karangnongko. Satu rest area lagi berada di Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen. Keberadaan rest area di wilayah Demakijo-Jagalan diharapkan bisa berdampak positif kepada warga Demakijo dan sekitarnya.

Lahan terdampak untuk pembangunan rest area di wilayah Demakijo, yakni tanah kas desa. Kondisi tanah kas desa terdampak rencana proyek jalan tol itu tak produktif dan berada pada lokasi yang cukup curam.

“Apapun bentuknya rest area itu nanti, secara umum akan semakin mengenalkan nama desa. Rest area nanti informasinya tipe A. Harapannya warga sekitar ini bisa menikmati atau bekerja di rest area itu. Kemudian ada hal-hal yang bisa dikolaborasikan dengan desa misalkan ada ruang untuk BUM desa berjualan dan tentunya dampak ekonomi lainnya ke masyarakat. Saya yakin dampak ekonomi yang ditimbulkan luar biasa,” jelas Ery.

Baca Juga: Proyek Uruk Tol Solo-Jogja dari Kartasura-Purwomartani Rp3 Triliun

Pelaksana pembangunan jalan tol Solo-Jogja sempat berencana menggeser rest area di Jagalan-Demakijo, Kecamatan Karangnongko. Di antara penyebabnya, yakni lahan yang akan dibangun rest area terdapat saluran irigasi dan mata air.

Sedianya, tim pelaksana mengusulkan rest area Jagalan-Demakijo digeser ke Manjungan, Kecamatan Ngawen. Sehingga di lokasi itu akan ada dua rest area. Namun, rencana pergeseran rest area jalan tol Solo-Jogja di Demakijo-Jagalan batal setelah ada pertemuan antara Bupati Klaten, Sri Mulyani, beserta jajarannya dengan perwakilan PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) selaku pengembang jalan tol Solo-Jogja di Pemkab Klaten, Rabu (16/2/2022).

“Ternyata, pembangunan rest area di Jagalan-Demakijo, Kecamatan Karangnongko bisa disiasati. Soal adanya saluran irigasi dan lainnya sudah ada solusi. Rest area di lokasi itu sesuai dengan desain awal [tidak bergeser]. Pertimbangan dari bupati juga untuk pemerataan peluang ekonomi dengan adanya dua rest area. Bagi kami, itu pertimbangan yang bijaksana dari Bupati,” kata Direktur Teknik PT JMM, Pristi Wahyono, saat ditemui wartawan di kompleks Setda Klaten, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga: Terima UGR Tol Solo-Jogja Rp100 Juta, Warga Manjungan Keluar dari PKH

Jalan tol Solo-Jogja bakal melewati 50 desa di 11 kecamatan di Klaten. Di sepanjang jalan tol Solo-Jogja wilayah Klaten bakal ada tiga exit tol. Masing-masing yakni exit tol Karanganom di Desa Kuncen, Kecamatan Ceper; exit tol kota di Desa/Kecamatan Ngawen, dan exit tol Prambanan di Jogonalan. Selain itu, ada dua rest area yakni di Manjungan, Kecamatan Ngawen dan Demakijo-Jagalan, Kecamatan Karangnongko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya