PEMDES BANGUNHARJO : Tak Yakin dengan Pemerintahannya, Lurah Baru Libatkan Tim Audit

Sebanyak lima orang tim audit didatangkannya untuk memeriksa semua dokumen Desa Bangunharjo.

Harianjogja.com, BANTUL-Merasa tak yakin dengan skema pemerintahannya, Lurah baru Desa Bangunharjo libatkan tim audit dari inspektorat daerah (Irda) Bantul. Sebanyak lima orang tim audit didatangkannya untuk memeriksa semua dokumen Desa Bangunharjo, baik yang terkait dengan tabel keuangan hingga inventarisasi aset.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lurah Desa Bangunharjo Yuni Ardiwibowo mengakui, sebagai lurah baru, ia merasa perlu mengetahui peta pemerintahan lembaga yang akan ia pimpin 6 tahun ke depan. Salah satunya adalah melalui proses audit tersebut.

Ketika ditemui Harian Jogja di kantornya, Kamis (24/11/2016) pagi, dirinya mengakui bahwa selama ini ada stagnasi dalam roda pemerintahan Desa Bangunharjo. Mulai dari keterlanjutan program hingga komuniasi internal antar staf Kepala Bagian (Kabag). “Selain karena kebutuhan saya sendiri, audit ini juga merupakan keinginan warga,” katanya.

Oleh karena itulah, apapun hasil audit itu nantinya, ia berjanji akan membeberkannya kepada publik Desa Bangunharjo. Terkait hal itu, ia memang ingin memerintah Desa Bangunharjo secara transparansi.

Sejauh ini, ada dua hal yang ia soroti. Pertama adalah terkait dengan inventarisasi tanah kas desa yang tak kunjung selesai, dan yang kedua adalah terkait dengan Buku Kas Umum (BKU) keuangan Desa Bangunharjo.

Ia menyayangkan, anggaran mencapai Rp80 juta yang disiapkan untuk kegiatan inventarisasi itu ternyata belum cukup membantu. Dari laporan sementara yang ia terima, sejauh ini baru 97 hektar tanah kas desa yang sudah terinventarisasi. “Baru 20 persen saja yang sudah terinventarisasi,” tambahnya.