SOLOPOS.COM - Tersangka (memakai penutup kepala) memerankan adegan saat memukul korban dengan balok kayu dalam rekonstruksi di rumah korban di Dusun Pelem, Sembung, Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman, Kamis (25/6/2015). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Pembunuhan Sleman untuk proses rekonstruksi sempat menyurut emosi warga.

Harianjogja.com, SLEMAN – Polres Sleman menggelar rekonstruksi pembunuhan di Dusun Pelem, Sembung, Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman, Kamis (25/6/2015). Rekonstruksi dengan tersangka Nur Kusno itu disaksikan ratusan warga masyarakat. Meski berjalan tertib, tersangka sempat mendapat bogem dua kali oleh massa. (Baca Juga : PEMBUNUHAN SLEMAN : Berawal Kangen Anak, Nur Tega Bunuh Mantan Mertua)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Reka ulang pembunuhan dilakukan tersangka Nur Kusno Erli, 45, kepada korban yang tak lain adalah mantan mertuanya, Samirah, 60. Sebelumnya, Samirah ditemukan tewas dengan luka bagian kepala di belakang rumahnya beberapa waktu lalu. Polisi lalu menangkap tersangka selang beberapa hari setelah kejadian.

Pantauan Harian Jogja, rekonstruksi yang berada di rumah pinggir jalan Palagan Km 15 Purwobinangun itu menyita perhatian ratusan warga. Semua mata tertuju kepada sosok tersangka saat turun dari mobil kepolisian.

“Kepenaken ditumpakke mobil [keenakan dinaikkan mobil],” celetuk salahsatu warga yang berkerumun saat melihat tersangka turun dari mobil.

Sejumlah warga ada yang rela memanjat pohon untuk melihat adegan pertama saat tersangka berusaha masuk ke rumah korban melalui pintu sebelah utara. Karena pintu terkunci, tersangka masuk melalui pintu rumah sebelah selatan. Adegan selanjutnya dilakukan di dalam rumah bagian belakang. Belasan warga secara bergantian mengintip rekonstruksi melalui celah dinding bambu.

Dalam adegan tersebut korban diperankan oleh seorang Polwan bernama Bripda Rini. Nyaris seperti hasil pemeriksaan sebelumnya, tersangka masuk ke rumah melalui pintu belakang sisi selatan rumah korban. Kemudian disambut korban yang tengah menyapu. Sempat terjadi cekcok hingga korban melemparkan sapu ke arah tersangka. Lalu korban berusaha melarikan diri. Tersangka mengambil balok kayu dan melemparkan ke arah korban hingga mengenai kepala bagian belakang hingga tersungkur di celah sempit ruangan tersebut.

“Saya tidak ingat suaranya bilang apa [setelah dilempar balok],” ucap tersangka saat ditanya penyidik.

Adegan ke sembilan menjadi penutup dalam menghabisi nyawa korban. Saat tersungkur dan masih bisa bergerak, tersangka kembali mengambil balok kayu tersebut lalu kembali dihantamkan ke kepala korban. Tersangka lalu menggotong korban dan diletakkan di dalam kandang ayam sembari ditutupi spanduk bekas. Secara keseluruhan 13 adegan diperankan dalam rekonstruksi itu.

Rekonstruksi selesai tak lebih dari sejam. Tersangka lalu dibawa keluar ruangan menuju mobil polisi. Saat tiba di depan rumah mendekati pintu belakang mobil, sejumlah warga sempat melayangkan dua kali bogem mengarah ke kepala korban. Petugas dengan cekatan mengamankan tersangka dan memasukkan ke dalam mobil.

Kanit Pidsus Satreskrim Polres Sleman Ipda Dandun Pratidina menjelaskan, tidak ada penambahan adegan dalam rekonstruksi tersebut. Pelaksanaan sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

“Rekonstruksi berjalan sesuai dengan rencana adegan. Faktanya tersangka memukul korban dengan balok kayu hingga mengakibatkan meninggal dunia,” urainya usai memimpin rekonstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya