SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembunuhan (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Pembunuhan Sleman yang terjadi di sebuah homestay terus diselidiki.

Harianjogja.com, SLEMAN – Polres Sleman terus menyelidiki kasus pembunuhan yang terjadi pada Sumarsih, 30, di Kemiri, Purwobinangun, Pakem, Sleman. Polisi tengah memeriksa sejumlah saksi dan mencari suami korban yang belum diketahui keberadaannya. (Baca Juga : PEMBUNUHAN SLEMAN : Karyawan Home Stay Tewas Dibunuh)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya Sumarsih ditemukan tewas dengan luka bagian kepala di lorong bangunan luar home stay RT06/RW09 Dusun Kemiri, Purwobinangun, Pakem, tepatnya di sebelah barat Sungai Boyong. Korban ditemukan oleh karyawan home stay, Sapto saat membersihkan halaman pada Selasa (18/8) sore.

Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain menjelaskan, pihaknya telah memeriksa tiga saksi dalam kasus tersebut. Mereka adalah Sapto Raharjo, 42, Yatin, 53, serta Titik, 30. Ketiganya merupakan teman korban sesama petugas kebersihan di home stay tersebut.

“Karena teman korban sempat bertemu di hari-hari terakhir saat bekerja. Barangkali bisa menjadi petunjuk,” ungkap Kapolres, Rabu (19/8/2015).

Selain ketiga saksi tersebut, pihaknya berniat meminta keterangan suami korban berinisial PA. Meski demikian, PA tidak diketahui keberadaanya. Korban dan PA sedang pisah ranjang selama beberapa bulan terakhir. Tetapi ada sejumlah warga yang melihat keduanya sempat bertemu belum lama ini. Ia berharap dengan memeriksa suami korban mendapatkan petunjuk lain dalam mengungkap kasus tersebut.

“Tidak hanya suami korban sebenarnya, tapi orang atau saksi lain yang sempat melihat korban akan dimintai keterangan,” tegasnya.

Kapolsek Pakem Kompol Sudaryanto menambahkan, pihaknya belum mengetahui keberadaan PA. Tetapi telah memiliki rekam jejak PA dalam kasus kriminal. PA sebelumnya pernah merampok seorang juragan salak Sri Utari, 43, di Dusun Candi, Purwobinangun, Pakem dengan memakai parang. PA sempat mengikat korban di warungnya pada akhir Juni 2015.

“Tetapi saat kami bawa untuk mencari barang bukti dia berusaha bunuh diri dengan menjatuhkan diri ke jurang sekitar 10 meter,” lanjutnya.

Menurut Kapolsek, saat itu PA memang sudah pisang ranjang dengan korban. Karena terjatuh dari jurang, korban kemudian dirawat di rumah sakit selama berhari-hari. Kondisi kesehatannya memburuk serta biaya rumah sakit yang membengkak membuatnya belum melakukan penyidikan lebih lanjut. “Saat ini kami masih mencari suami korban untuk dimintai keterangan,” imbuh dia.

Jenazah korban tidak jadi dilakukan autopsi karena tidak mendapatkan ijin dari pihak keluarga.

“Jadi hanya divisum saja dan lukanya memang di bagian kepala yang membuat korban meninggal,” kata Kapolres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya