SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Solopos Ilustrasi

Pengkungkapan pembunuhan Erlisa tidaklah mudah, namun dari proses penyelidikan yang dilakukan harusnya telah memiliki perkembangan yang cukup signifikan.

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harianjogja.com, WONOSARI – Polisi terus menyelidiki kasus pembunuhan terhadap Erlisa Ari Fitriani, siswi SMP di Kecamatan Semanu. Reaksi masyarakat pun muncul agar kepolisian segera mengungkap kasus ini.

Desakan untuk mengungkap kasus pembunuhan ini diserukan oleh Manajer Divisi Pengorganisasian Masyarakat dan Advokasi Rifka Annisa, Muhammad Thontowi. Menurut dia, pengkungkapan pembunuhan Erlisa tidaklah mudah, namun dari proses penyelidikan yang dilakukan harusnya telah memiliki perkembangan yang cukup signifikan, sehingga kasusnya bisa cepat diselesaikan.

Thontowi berpendapat, kasus pembunuhan ini erat kaitannya dengan kekerasan seksual. Kendati demikian, sambung dia, untuk membuktikan dugaan ini harus dilakukan kajian dan pembuktiaan secara hukum, sehingga kasusnya jadi semakin terang. “Kami berharap akhir bulan ini kasus sudah diungkap dengan gamblang, baik itu pelaku hingga motif pembunuhan yang dilakukan,” kata Thontowi kepada wartawan, Jumat (18/3/2016).

Menurut dia, pengungkapan kasus ini sangat penting. Jika benar ada kaitannya dengan kekerasan seksual maka kasus itu menjadi sebuah catatan besar kekerasan terhadap anak di Gunungkidul. “Paling tidak kasus ini menjadi pelajaran bersama, utamanya untuk penyadaran orang tua untuk lebih memperhatikan perkembangan anak sehingga kasus-kasus yang lain tidak terjadi lagi,” ungkapnya.

Sebagai pemerhati kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, Thontowi pun berjanji akan mengawal kasus ini dengan tuntas. “Saya sudah mendengar kalau polisi sudah mengamankan teman ibu korban sehingga ini bisa jadi bahan untuk mempermudah pengungkapan,” katanya lagi.

Dia menambahkan, kasus kekerasan yang melibatkan anak di Gunungkidul cenderung meningkat. Pasalnya, di 2014 lalu kasusnya hanya ada 11, tapi di tahun lalu naik menjadi 15 kasus.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Gunungkidul AKP Mustijat Priyambodo,masih terus melakukan penyelidikan. Hingga sekarang, SB, warga Kretek, Bantul sebagai terduga pelaku yang ditangkap bersama tim jatrantas Polda DIY masih bungkam.

“Kami serius menangani kasus pembunuhan Erlisa. Bukti keseriusan itu, kami juga telah mendatangkan tim Pusat Laboratorium forensik [Puslabfor] Mabes Polri cabang Semarang,” katanya.

Dia pun meminta waktu agar kasus ini bisa terungkap dengan jelas. Untuk itu, Mustijat berharap publik tetap tenang dan menunggu hasil kerja kepolisian. “Kalau sudah jelas, pasti akan kami umumkan ke publik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya