SOLOPOS.COM - Seorang pekerja kampanye imunisasi polio, Hilal Khan, yang menjadi korban serangan penembak gelap sedang dirawat di RS Lady Reading, Peshawar, Pakistan. Sejak awal pekan ini terjadi serangkaian serangan penembakan gelap yang menyasar para pekerja imunisasi massal polio di Pakistan. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Seorang pekerja kampanye imunisasi poio, Hilal Khan, yang menjadi korban serangan penembak gelap sedang dirawat di RS Lady Reading, Peshawar, Pakistan. Sejak awal pekan ini terjadi serangkaian serangan penembakan gelap yang menyasar para pekerja imunisasi massal polio di Pakistan. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

PESHAWAR – Aksi penyerangan terhadap petugas imunisasi massal polio terus terjadi di Pakistan. Hari ini terjadi serangan terhadap tiga petugas, dua di antara mereka tewas.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Juru bicara PBB di Pakistan, Michael Coleman, menyatakan semua staf yang terlibat dalam operasi imunisasi massal yang didukung PBB itu sudah ditarik dari jalanan. Di sisi lain pemerintah setempat menyatakan imunisasi harus terus dilaksanakan, meski sejumlah petugas sudah menyatakan menolak terjun karena khawatir.

Para pejabat pemerintah pun menyatakan kekagetannya dengan serangan-serangan ini. Apalagi karena ada serangan di Karachi, kota pelabuhan utama Pakistan yang jauh dari daerah konflik dengan kelompok Taliban. “Kami tak menyangka ada serangan di Karachi,” ujar Mustafa Nawaz Khokhar, Menteri Hak Asasi yang bertanggung jawab atas operasi imunisasi massal polio itu. “Di daerah-daerah terpencil yang biasanya lebih rawan, kami memberikan pengawalan buat tim imunisasi,” imbuhnya.

Sepanjang hari ini terjadi empat serangan terpisah. Di wilayah Charsadda, barat laut Pakistan, sejumlah penyerang bersenjata yang menaiki sepeda motor menembak seorang perempuan dan sopirnya. Sebelumnya, seorang laki-laki pekerja medis juga ditembak dan mengalami luka parah di ibukota provinsi di kawasan itu, Peshawar. Dokter di Rumah Sakit Lady Reading tempatnya dirawat menyebut pekerja medis itu masih dalah kondisi kritis.

Empat perempuan pekerja medis juga ditembaki di wilayah Nowshera yang berdekatan, namun tidak mengalami cedera, ujar Jan Baz Afridi, Wakil Ketua Expanded Programme on Immunisation. Dua pekerja perempuan lainnya juga ditembak di Desa Dwasaro, Distrik Charsadda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya