Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo
Belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan-serangan itu, yang memicu keprihatinan soal kelangsungan proyek imunisasi massal yang didukung AS itu. Kelompok Taliban yang aktif di kawasan itu selama ini berkali-kali mengeluarkan ancaman menentang kampanye pencegahan penyakit polio itu. Sejumlah aktivis kesehatan juga mengaku mendapat banyak ancaman agar tak bekerja sama dengan “orang kafir” dalam proyek itu. Namun seorang juru bicara kelompok Taliban setempat, Ihsanullah Ihsan, mengaku tak tahu menahu soal serangan itu.
Taliban selama ini menuduh bahwa operasi imunisasi massal itu adalah persekongkolan Barat untuk merusak umat muslim. Mereka semakin curiga ketika muncul laporan bahwa CIA pernah mendalangi kampanye imunisasi palsu untuk menghimpun informasi soal keberadaan Osama bin Laden.
Hari ini Perdana Menteri Pakistan Raja Pervez Ashraf menyatakan kampanye imunisasi itu harus dilanjutkan. “Kita tak bisa dan takkan membiarkan polio merusak masa depan anak-anak kita,” tegasnya. Menurut dia dalam pernyataan resminya, pada 1994 Pakistan mencatat 20.000 kasus polio, namun operasi imunisasi besar-besaran telah berhasil menekan jumlah kasus menjadi tinggal 56 di tahun 2012. Imunisasi global telah berhasil membasmi polio di seluruh dunia, dan tinggal Pakistan, Afghanistan dan Nigeria saja yang belum bebas dari penyakit kelumpuhan yang bisa mematikan ini.
Korban serangan hari ini adalah anggota sebuah kelompok yang tengah melakukan imunisasi ketika sejumlah penembak gelap menembaki mereka. Senin dan Selasa lalu, enam pekerja perempuan tewas dalam serangan di kota pelabuhan Karachi dan Peshawar. Korban termuda masih berusia 17 tahun. Akibat serangan itu, pemerintah memutuskan menunda imunisasi di Provinsi Sindh.