SOLOPOS.COM - MUJIYANTO -- Tersangka Mujiyanto saat baru selesai menjalani pemeriksaan kejiwaan di Surabaya, beberapa waktu lalu. Mujiyanto mengaku telah membunuh sejumlah orang dengan motif kecemburuan dalam hubungan sesama jenis. Hingga saat ini polisi masih terus menelusuri jejak sejumlah korban. (JIBI/SOLOPOS/dok)

MUJIYANTO -- Tersangka Mujiyanto saat baru selesai menjalani pemeriksaan kejiwaan di Surabaya, beberapa waktu lalu. Mujiyanto mengaku telah membunuh sejumlah orang dengan motif kecemburuan dalam hubungan sesama jenis. Hingga saat ini polisi masih terus menelusuri jejak sejumlah korban. (JIBI/SOLOPOS/dok)

SRAGEN – Aparat Polda Jawa Timur, Kamis (8//32012) pagi ini melakukan penggalian terhadap makam Ahyani, 46, di Dukuh Tempel, Desa Donoyudan, Kalijambe, Sragen. Penggalian ini dalam rangka proses otopsi karena ada dugaan yang bersangkutan adalah salah satu korban dari Mujiyanto, warga Nganjuk, Jawa Timur, yang telah mengaku melakukan serangkaian pembunuhan belum lama ini.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Kedatangan rombongan Polda Jatim ini disertai pengamanan dari Polres Sragen. Garis polisi juga dipasang di sekitar tempat pemakaman untuk menjaga agar tidak ada pihak yang tak berkepentingan masuk. Jalannya proses penggalian makam dan otopsi mendapat perhatian besar dari warga setempat.

Dari pihak kerabat, otopsi ini hanya dihadiri oleh Sucipto, 63, kakak ipar Ahyani. Kedua orangtua yang bersangkutan yang tinggal di desa itu tidak datang dengan alasan masih terguncang. Sucipto menyatakan pihak keluarga sebenarnya sudah mengikhlaskan kematian Ahyani dan tidak akan menuntut secara hukum jika memang benar dia ternyata merupakan korban kejahatan. Namun Sucipto juga mempersilakan jika polisi melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban. “Yang penting jenazah adik saya itu diperlakukan dengan baik,” katanya. Ahyani dimakamkan 3 Januari lalu.

Lebih jauh Sucipto menuturkan, adik iparnya itu adalah PNS yang tinggal di Situbondo, Jawa Timur. Sebelum kematiannya, Ahyani mendapat tugas dinas ke Surabaya. Dari Surabaya, Ahyani kemudian berpamitan kepada istrinya untuk menengok orangtuanya di Kalijambe, Sragen sehingga tidak langsung pulang ke Situbondo. Dalam perjalanan ke Sragen itulah Ahyani kemudian disebutkan sakit dan sempat dirawat di rumah sakit di Kertosono, namun kemudian meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya