SOLOPOS.COM - Mujianto (google img)

Mujianto (google img)

JAKARTA–Polisi meyakini korban pembunuhan berantai di Nganjuk berjumlah 6 orang. Empat korban tewas, dua selamat. Saat ini, polisi menerima laporan ada satu orang yang diduga jadi korban pembunuhan lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Atas nama Muji Wiji Subekti, asal Kediri, pekerjaan wiraswasta, usia 59 tahun,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Saud menyatakan, korban tinggal di Mojoroto, Kediri dan meninggal di Pace, Nganjuk pada 17 September 2011 lalu. Sebelum meninggal, korban mengalami keracunan dengan ciri lemas, perut sakit, dan mulut berbusa.

Untuk memastikan penyebab kematian, polisi berencana membongkar kuburan korban. “Akan diotopsi untuk meneliti ada tidaknya kandungan racun di tubuh korban,” katanya.

Sebelumnya, lanjut Saud, polisi juga membongkar kuburan Sudarno, warga Padas, Ngawi. Proses identifikasi dan autopsi masih berlangsung hingga saat ini.

Tersangka pembunuhan berantai, Mujianto alias Menthok alias Genthong (24) mengaku meracuni 15 pasangan seksnya karena dibakar api cemburu. Gay ini menganggap korban merebut kekasihnya, Joko S, warga Berbek, Nganjuk. Namun Joko membantah dirinya sebagai kekasih.

Mujianto sempat dites kejiwaannya. Hasilnya, lelaki tamatan SMP ini normal. Hanya mengalami anomali seksual karena menyukai sesama jenis. Mujianto yang ditangkap pada 13 Februari ini, terancam hukuman mati.

(detikcom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya