SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota keluarga korban Rani Astkilia melakukan tabur bunga dan doa bersama di lokasi temuan mayat di lahan milik Suraji Dusun Kanoman, Banyuraden, Gamping, Sleman, Selasa (16/9/2014). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN – Keluarga korban pembunuhan mahasiswa STIM YKPN, Rani Astkilia, 22, melakukan tabur bunga di lokasi penemuan jasad di lahan milik Suraji Dusun Kanoman, Banyuraden, Gamping, Sleman, Selasa (16/9/2014). Keluarga juga meminta
agar kasus tersebut dapat terungkap sebelum peringatan 40 hari kematian korban. (Baca Juga : PEMBUNUHAN MAHASISWI DI SLEMAN Periksa 10 Saksi, Polres Sleman Masih Buru Pembunuh Rani)

Belasan orang yang melakukan tabur bunga dan berdoa di titik lokasi penemuan mayat itu salahsatunya Sulaisiah yang juga nenek korban. Sulaisiah tampak histeris setelah berdoa. Ia mencium tanah di lokasi tempat ditemukannya mayat sembari menangis. Kerabat korban lainnya seperti paman, saudara sepupu dan teman juga khidmad menaburkan bunga dan berdoa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang paman korban, Ja’far Shodik berharap kepada pihak kepolisian untuk memberikan perkembangan terupdate pengungkapan kasus tersebut. Selain itu meminta agar pelakunya bisa tertangkap sebelum 40 hari peringatan kematian Rani.

“Kalau bisa sebelum 40 hari kasus keponakan kami ini bisa tertangkap pelakunya. Tapi semua itu masih ikhtiar dan doa. Kami percayakan kepada kepolisian,” ungkapnya di lokasi tabur bunga, Selasa (16/9/2014) kemarin.

Sebelum melakukan tabur bunga, keluarga korban bertemu dengan pihak Polres Sleman. Menurut dia kepolisian masih menunggu hasil laboratorium forensik.

“Kami tidak bisa mengatakan yang lebih, tapi berharap sesegera mungkin agar selesai,” imbuhnya.

Paman korban lainnya, Dwi Cipto turut berharap agar jika pelaku pembunuhan tertangkap bisa dihukum seberat-beratnya.

“Hukum harus ditegakkan, semoga seumur hidup,” ujarnya.

Keluarga korban melakukan tabur bunga sekitar 30 menit di lokasi temuan mayat. Selama giat berlangsung dijaga oleh petugas dari Polsek Gamping dan dipantau oleh beberapa petugas Reskrim Polres Sleman.

“Saat ini kami masih terus melakukan lidik secara maksimal, doakan saja semoga cepat terungkap,” ungkap Kapolres Sleman, AKBP Ihsan Amin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya