SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, SLEMAN – Jajaran Reskrim Polres Sleman terus melakukan penyelidikan guna menangkap pelaku pembunuhan terhadap mahasiswa bernama Rani Askilia, 22, asal Blondo, Mungkid, Magelang.

Sejumlah teman korban turut dimintai keterangan di Mapolres, Kamis (11/9/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rani Askilia diketahui mahasiswa semester ketiga jurusan Ilmu Manajemen, STIM YKPN. Ia merupakan aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik.

Selama kuliah ia tinggal di indekos tepatnya Gang Bimo, Jalan Palagan, Ngaglik, Sleman yang tak jauh dari kampusnya. Tidak ada perilaku aneh dalam keseharian korban baik di kampus maupun dan di indekos.

Salah satu teman korban yang meminta namanya tidak disebutkan mengatakan pada Selasa (9/9/2014) korban menyampaikan keinginan untuk pulang ke kampungnya di Magelang. Biasanya, ia pulang sepekan atau dua pekan sekali terutama saat hari Sabtu.

Lantaran pada Rabu (10/9/2014) kemarin ada jadwal kegiatan kampus maka kepulangannya diundur pada setelah kegiatan selesai. Namun korban justru tidak dapat mengikuti kegiatan kampus atau pulang ke rumahnya karena pada Rabu (10/9/2014) pagi ditemukan tewas dengan luka tusuk di salah satu lahan milik warga di Dusun Kanoman, Banyuraden, Gamping.

Mahasiswa yang tergolong sering bertemu korban ini menambahkan sebelumnya tidak menyangka jika Rani bakal bernasib tragis. Pasalnya saat sebelum ditemukan tewas, saat malam harinya ia masih sempat berkomunikasi via ponsel.

Komunikasi terakhir yakni sekitar pukul 23.00 WIB, Rani sempat menyampaikan keinginannya untuk tidur. Ia baru mengetahui bahwa Rani ditemukan tewas, saat sejumlah petugas kepolisian memberitahu dirinya.

“Saya coba hubungi pada pagi harinya tidak ada jawaban sama sekali. Tapi ponselnya masih aktif. Belakangan diketahui menurut teman kosnya sekitar pukul 23.00 WIB itu keluar kos, tapi tidak tahu akan kemana,” ungkapnya saat ditemui, Kamis (11/9/2014) siang kemarin.

Teman Rani yang lainnya menyampaikan bahwa masih sempat melihat Rani ke kampus pada Selasa (9/9/2014). Dalam keseharian Rani tergolong baik dan tidak ada tindak tanduk yang mencurigakan. Ia berharap kasus itu bisa segera terselesaikan.

“Kami tidak menyangka, karena Selasa itu masih baik, ke kampus juga. Semua baik-baik saja ketika itu,” imbuh teman Rani yang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya