SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Keluarga korban pembunuhan, Muhammad Adib Solekhan, 18, berharap tersangka, Madep Sapto Utomo, 19, warga Pedukuhan Kempong, Desa Banjaroya, Kalibawang mendapatkan hukuman yang setimpal.

Ibu korban, Khoriyah, 35, mengatakan anak sulungnya merupakan pribadi yang pendiam. Dia juga sangsi bila putranya ikut balap motor liar seperti yang disebutkan tersangka.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

“Saya ragu ketika diberitahu alasannya karena dendam balap motor. Padahal anak saya tidak pernah keluar rumah malam hari,” ungkap dia.

Menanggapi kejadian yang menimpa anaknya, Khoriyah menuntut tersangka dihukum mati.

“Keluarga tidak ingin apa-apa selain tersangka dihukum mati,” tegasnya.

Sebelumnya, Adib, pelajar kelas XII SMK Nurul Iman, Magelang ditemukan tewas membusuk pada Minggu (27/4/2014). Korban meninggal telentang, bagian mata serta mulut tertutup kain warna hitam. Di bagian leher, terdapat luka terbuka yang dikerumuni lalat.

Penyidikan sementara, tersangka mengaku nekat menghabisi nyawa korban karena dendam saat adu balap motor. Akibat selisih paham, tersangka merasa sakit hati dan mengancam korban membunuh dengan senjata tajam.

Sebelum kejadian, tersangka menghubungi korban melalu telepon selulernya. Korban lalu bertemu dengan tersangka dan kemudian dibawa ke lokasi kejadian dengan menggunakan sepeda motor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya