SOLOPOS.COM - Tutik, ABG Jatiyoso yang tewas dianiaya mantan pacarnya. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR–Tutik, 16, ABG warga Wukisawit, Jatiyoso, Karanganyar, Rabu (17/9/2014) tewas dibunuh. Tutik ditemukan dalam kondisi kritis di jalanan sepi desa Gemantar, Jumantono, Karanganyar. (Baca: Kisah Sugiyanto Temukan Tutik, Kondisi Rahang Tutik Remuk, Tutik Sempat Dilarikan di 2 RS)

Tutik diduga dianiaya mantan pancarnya bernama Agus Setyawan alias Tyan, warga Koripan RT 001 RW 013 warga Matesih, Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seusai menganiaya Tutik, Tyan pun tewas dengan cara bunuh diri. (Baca: Mantan Pacar Tutik Bunuh Diri)

Nasib Tutik, sangatlah tragis di usia belia ketika remaja lain mengenyam bangku sekolah Tutik memilih bekerja menjadi pembantu rumah tangga (PRT) di Jumapolo. Jarak Jatiyoso tempat tinggal Tutik dengan Jumapolo sekitar 10 km.

Di saat usia 16 tahun, remaja lain merasakan manisnya cinta berbunga-bunga, Tutik justru meregang nyawa dihabisi mantan kekasihnya. Dianiaya hingga leher, rahangnya remuk. Sempat dilarikan ke dua rumah sakit, nyawa Tutik tak tertolong!

Tutik, putri pasangan Tugiman dan Trinem memutuskan untuk bekerja sebagai PRT di rumah Ny. Dwi Riyanto di Jagalan, Jumapolo empat bulan yang lalu.

Tutik yang baru saja lulus dari tingkat SMP memilih mengais rezeki dibandingkan melanjutkan sekolah.

Selama bekerja sebagai PRT di kediaman Ny. Dwi Riyanto, Tutik dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan penurut.

Saking pendiamnya, Tutik tak pernah menceritakan segala sesuatu ke keluarga Ny. Dwi Riyanto yang berperan sebagai majikan.

Dari keterangan yang dihimpun Solopos.com, sebelum menjemput ajalnya dengan cara tragis, ternyata Tutik dijemput mantan pacarnya, Tyan.

Tyan sehari-hari bekerja sebagai tukang batu di wilayah Jaten itu mengajak perempuan berjilbab itu mengikuti acara keluarga di Jatiyoso.

Lantaran mempercayai kalimat yang dilontarkan Tyan, Tutik dipersilakan pulang, Selasa (16/9) pukul 16.00 WIB. Namun hingga Rabu pagi tak terdengar kabar Tutik hingga akhirnya Tutik ditemukan tak bernyawa.

“Dia merupakan PRT yang sangat baik karena selama mengasuh anak saya, tak pernah main tangan. Saya tak menyangka Tutik meninggal seperti ini,” kata Ny Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya