SOLOPOS.COM - Kapolres Gunungkidul AKBP Hariyanto (kiri) ditemani Kasatreskrim AKP Mustijat Priyambodo saat memaparkan kronologi pembunuhan Elisa dalam rilis ungkap kejatahatan yang dilakukan di halaman Mapolres Gunungkidul, Kamis (12/5). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Tersangka membantah telah membunuh remaja yang ditemukan tewas di perkarangan rumah kosong di Dusun Panggang I, Desa Giriharjo, Panggang pada Senin (29/2/2016) lalu.

Harianjogja.com, WONOSARI – Petugas Satuan Reserse dan Kriminal Polres Gunungkidul menetapkan Subadi,43, warga Kretek, Kabupaten Bantul sebagai pelaku pembunuhan Elisa Ari Fitriani,14, warga Sokokerep, Desa Semanu, Semanu. Namun demikian, pelaku membantah telah membunuh remaja yang ditemukan tewas di perkarangan rumah kosong di Dusun Panggang I, Desa Giriharjo, Panggang pada Senin (29/2/2016) lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Satreskrim Polres Gunungkidul AKP Mustijat Priyambodo saat melakukan rilis di halaman mapolres, Kamis (12/5/2016). Menurut dia, kasus pembunuhan Elisa sangat rumit dan petugas harus bekerja ekstra keras. Bahkan untuk menelisik benang kusut pembunuhan itu, polres harus mendatangkan petugas labfor Polri cabang Semarang.

“Pengakuan Subandi sangat kami butuhkan. Tapi hingga detik ini [kemarin], pelaku tetap bersikukuh tidak membunuh Elisa,” kata Mustijat, kemarin.

Kendati demikian, lanjut dia, pengakuan tersebut hanya sebagai salah satu bukti. Sebab untuk, mengungkap bisa berdasar bukti-bukti yang lain, misalnya data dan fakta di sekitar TKP. “Pengakuan tersebut memang penting, tapi pengungkapannya bisa menggunakan cara yang lain,” ujarnya.

Mustijat menjelaskan, untuk pengungkapan petugas memanfaatkan analisa forensic dari Labfor Mabes Polri. Dari olah TKP juga diketemukan jejak kaki yang mirip dengan milik tersangka. “Dari dua bukti ini kami semakin yakin. Bahkan kami juga sudah melakukan rekontruksi pembunuhan,” katanya.

Hasil penelusuran petugas, Subandi memiliki hubungan khusus dengan ibu korban, Endah Kusumasari. Sebelum kejadian, sempat ada warga yang memergoki korban dijemput pelaku di pinggir jalan Ngeposari-Semanu.

“Setelah bukti-bukti kuat kami tangkap pelaku di rumhanya di Kretek [Bantul] pada 10 Maret lalu. Dugaan ini semakin kuat dari keterangan istri pelaku, dimana Subandi mencuci motornya di dapur rumah dan meminta istrinya untuk membakar pakaian yang digunakan,” katanya.

Disinggung mengenai motif pembunuhan dan adanya dugaan pemerkosaan, Mustijat belum bisa berkomentar panjang lebar. Untuk motif, hingga sejarang ia masih mengaku kesulitan karena terkendala pengakuan korban. Sedang untuk dugaan pemerkosaan, masih harus menunggu hasil lengkap otopsi yang dilakukan petugas medis RSUP Sardjito. “Kita masih menunggunya. Meski belum mengetahui motifnya, kasus ini tetap jalan,” imbuh Mustijat.

Untuk barang bukti, petugas mengamankan sebuah ponsel dan sepeda motor Honda Vario milik Subandi. Sedang dari korban diamanakan celana jeans, sebuah ikat pinggang, celana dalam, kaos warna hitam dan sepasang sandal.

Kepala Polres Gunungkidul AKBP Hariyanto menambahkan, atas perbuatannya itu, Subandi dijerat dengan pasal berlapis mulai dari tindak kekerasan terhadap anak dan pembunuhan. Atas perbuatannya itu ia diancam pasal 80 ayat tiga Undang-Undang No.24/2014 tentang Perubahan Undang-Undang No.23/2002 tentang Perlindungan Anak. Selanjutnya pasal 340 sub pasal 338 KUHP atau pasal 351 ayat tiga KUHP.

“Pelaku diancam hukuman minimal tiga tahun penjara dan sampai hukuman mati,” kata Hariyanto.

Untuk diketahui, kasus ini bermula ditemukannya sesok mayat gadis cilik di sebuah perkarangan kosong di Alas Kembang, Dusun Panggang I, Giriharjo, Panggang pada Senin (29/2) lalu. Hasil penelusuran petugas diketahui korban bernama Elisa warga Dusun Sokokerep, Semanu. “Kemungkinan korban dibunuh empat hari sebelum jasadnya diketemukan,” kata Hariyanto.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya