SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Jalinan asmara antara Sugimin, 42, caleg DPRD Sragen dari Partai Golkar yang meninggal di Wonogiri dengan tersangka pembunuhnya, Nurhayati Kustanti, 41, sudah diketahui oleh keluarga Sugimin sejak lama.

Menurut informasi dari salah satu kerabat Sugimin, jalinan asmara itu tidak mendapat persetujuan atau restu dari istri dan anak Sugimin. Karena mendapat pertentangan dari keluarganya itu lah Sugimin akhirnya hanya menikah siri dengan Nurhayati pada 2016 lalu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Kamis (25/4/2019), rumah Sugimin di tepi jalan menuju Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, terlihat sepi. Tidak ada jawaban dari dalam rumah berlantai dua dengan warna dominan kuning itu saat Solopos.com mengetuk pintunya.

Kerabat sekaligus teman Sugimin, Arwan, mengatakan cerita soal hubungan asmara antara Sugimin dengan Nurhayati itu sudah terdengar di telinga warga sekitar setelah caleg DPRD dari Partai Golkar itu dikabarkan meninggal dunia di Wonogiri.

“Saya tahunya juga setelah kejadian itu. Ternyata, antara keluarga almarhum dengan Nurhayati itu sudah saling kenal. Keduanya [Sugimin-Nurhayati] bahkan dikabarkan sudah nikah siri dua tahun lalu,” terang Arwan saat berbincang dengan Solopos.com.

Istri dan anak Sugimin tidak merestui Sugimin menikahi dosen perguruan tinggi di Kediri yang berstatus calon doktor tersebut. Sugimin kabarnya sudah meminta hubungannya dengan Nurhayati itu direstui istri dan anak kandungnya.

Akan tetapi, istri dan anak Sugimin kompak tidak menerima Nurhayati sebagai istri kedua Sugimin. Atas dasar itu, Sugimin memilih menikah siri dengan Nurhayati.

“Istri dan anak sudah dimintai persetujuan, tapi tetap tidak mau. Intinya tidak mau dimadu. Keluarga [Sugimin] keberatan ia menikah lagi. Itu yang saya tahu. Soal cerita detailnya bagaimana, saya kurang tahu,” jelas Arwan.

Sebelum meninggal dunia pada H-1 pencoblosan Pemilu 2019, Selasa (16/4/2019), keluarga Sugimin sudah mencari keberadaan caleg tersebut. Keluarga bahkan sudah melaporkan kehilangan Sugimin ke Polsek Masaran pada Kamis (11/4/2019).

Hal itu dibenarkan Kapolsek Masaran, AKP Agus Taruna, mewakili Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan. Polisi sempat mendeteksi sinyal ponsel Sugimin di wilayah Sukoharjo. Sayangnya beberapa saat kemudian, sinyal ponsel itu hilang kembali.

Sugimin pernah tercatat sebagai pasien rawat inap di RS dr. Oen Solo Baru Sukoharjo, namun setelah dicek keluarga, Sugimin sudah tidak berada di bangsalnya. Keluarga pun sempat melanjutkan pencarian ke sejumlah rumah sakit di sekitar Soloraya. Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil.

Hingga akhirnya keluarga mendapat kabar Sugimin meninggal di Wonogiri pada Selasa (16/4/2019) dini hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya