SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Surabaya--SMAN 12 Jalan Sememi Surabaya digemparkan dengan kasus penemuan bayi di toilet khusus guru dan TU sekitar pukul 06.45 WIB, Senin (26/7). Bayi laki-laki yang ditemukan di dalam kardus sudah tewas dan kondisinya mengenaskan karena di leher ada lilitan kabel listrik.

Terungkapnya RD ini setelah polisi berinisiatif mengundang bidan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan terhadap seluruh siswi sekolah tersebut. RD alias AD pun diamankan di Polrestabes Surabaya.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Kasus siswi SMAN 12, RD alias AD,15,yang membunuh bayinya sendiri dipandang bukan kesalahan pribadinya. Kasus ini menjadi gambaran bahwa kurangnya perhatian dari sang ibu.

Kurangnya perhatian dari sang ibu itu jadi salah satu penyebab kuat kasus tersebut. Pasalnya saat proses kehamilan, ibunya tidak mengetahui atau bisa dikatakan tidak merasakan adanya kejanggalan di tubuh anak perempuannya.

“Selama proses kehamilan, kalau ibunya dekat dan punya hubungan hangat dengan anaknya akan merasakan ada kejanggalan. Dengan adanya kasus ini berarti ibu tidak punya hubungan dengan anaknya,” kata Psikiater RSU dr Soetomo, dr Nalini Muhdi Agung SpKJ saat dihubungi Selasa (27/7).

Nalini menambahkan, proses kehamilan adalah proses yang memakan waktu panjang yakni selama 9 bulan. Selama proses itu terlihat perubahan fisik seperti tidak menstruasi yang bisa terlihat dengan mudah bila ada komunikasi ibu dan anak.

Ia mencontohkan jika hubungan ibu dan anak terjalin dengan baik, maka sang ibu bisa merasakan perubahan di tubuh anaknya. Sayangnya, sang ibu baru mengetahui kala anaknya sudah melahirkan.

Peran ibu yang begitu vital itu yang harus dijaga sejak anaknya masih belia sehingga bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga peran ibu sebagai pelindung anak bisa berjalan dengan baik.

“Ibu harus melindungi anaknya dari hal-hal yang tidak diinginkan dan jangan setelah melahirkan baru mengetahui kalau yang melahirkan itu adalah anaknya. Komunikasi yang baik dari ibunya bertujuan untuk melindungi anaknya,” tambahnya.

Sebelumnya, SMAN 12 Jalan Sememi digemparkan dengan kasus penemuan bayi di toilet khusus guru dan TU sekitar pukul 06.45 WIB, Senin.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya