SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembunuhan (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Kasus pembunuhan yang terjadi Bandung jadi perbincangan anggota Korem 074/Warastratama Surakarta. Korban pembunuhan sadis itu tak lain dua putra Kasiops Korem Warastratama Surakarta, Letkol (Inf) Rudi Martiandi.

Dua orang anggota TNI Angkatan Darat (AD) duduk sembari berbincang di lobi Kantor Penerangan Korem 074/Warastratama Surakarta, Senin (23/6/2014) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka memperbincangkan kisah pilu yang dialami Kasiops Korem setempat, Letkol (Inf) Rudi Martiandi, karena telah kehilangan dua anak remajanya untuk selamanya diduga akibat dibunuh, Minggu (22/6).

Salah satu tentara lainnya tampak serius membaca Solopos. Pandangannya terkonsentrasi di halaman Soloraya yang menyajikan berita bertajuk 2 Putra Kasiops Korem Dibunuh. Dia seperti tak menghiraukan perbincangan kedua rekannya yang duduk di sampingnya.

Tiba-tiba saja salah satu tentara yang sebelumnya berbincang mengungkapkan keprihatinan atas peristiwa yang dihadapi Rudi.

Ora kuwat aku ngrungokke ceritane. Mesakke tenan. Moga-moga Pak Rudi tabah,” ujar salah satu tentara itu sembari beranjak dari lobi.

Tak berselang lama Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 074/Warastratama Surakarta, Mayor (Inf) Joko Nugroho, tiba di kantor dan menemui wartawan.

Seringai wajahnya berubah biasa tatkala ditanya mengenai kejadian tewasnya dua putra Kasiops, Raden Mahesa Praja Pratama, 17, dan R. Aura, 13, di rumah mereka di kawasan kompleks TNI AD di Jl. Gudang Utara No. 18, Kota Bandung, Jawa Barat.

Dia menginformasikan, pihaknya belum mendapat informasi lebih lanjut terkait kejadian tersebut. Dia mengaku sempat menghubungi Rudi baik melalui telepon maupun pesan singkat. Namun, Rudi disebutnya belum merespons.

“Beliau saya yakin masih terpukul. Jadi beliau belum bisa memberi informasi apa pun kepada kami,” ulas Joko.

Dia menceritakan, Praja dan Aura merupakan anak pertama dan kedua Rudi. Beberapa kali mereka pernah mengunjungi bapak dan ibu mereka di Solo.

Bahkan, beberapa tahun lalu Aura pernah SD di Kleco, Laweyan, Solo. Setelah naik kelas Aura melanjutkan sekolah di Bandung.

“Pak Rudi bertugas di Korem [074/Warastratama] sejak 2,5 tahun lalu. Anak pertama dan keduanya tidak ikut menetap di Solo. Hanya anak ketiga Pak Rudi [Kayza, 5] yang ikut menetap di sini [Solo]. Enggak nyangka Praja dan Aura meninggal dengan cara seperti ini,” pungkas Joko.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya