Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Sejumlah gambar muncul pada kain kafan pembungkus Cupu Panjala, saat dilakukan pembukaan cupu panjala di Dusun Mendak, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Gunungkidul Selasa (8/10/2013) dini hari.
Tepat pukul 01.00 WIB, Cupu Panjala dikeluarkan dari tempat penyimpanan menuju ruang tengah rumah Dwijo Sumarto yang sudah dipenuhi pengunjung. Sejumlah abdi dalem Kraton duduk mengelilingi cupu yang dibungkus ratusan kain kafan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Satu persatu kain kafan dibuka. Dengan teliti mereka memperhatikan setiap sudut kain kafan, kemungkinan ada tanda atau simbol yang bisa ditafsirkan terkait cuaca atau kondisi masyarakat.
Pengunjung yang sudah menanti pun tak kalah sibuk dengan catatannya masing-masing. Mereka mencatat satu persatu tanda yang muncul yang dibacakan melalui alat pengeras suara.
Satu per satu tanda yang muncul diumumkan. “Sisih kulon ono gambar bocah cilik malang kerik nganggar pistol [Barat ada anak kecil yang bersikap menantang sambil mengacungkan pistol],” demikian salah satu tanda yang diumumkan.
Pengunjung yang mendengar pengumuman tanda itu pun berbicara, diskusi sesama pengunjung lainnya terjadi. Mencoba menebak apa arti dan maksud tanda yang muncul tersebut.
“Lor kulon ono gambar bintang cacahe limo, sing loro gede sing telu cilik [Barat laut ada gambar bintang jumlahnya lima, yang nomor dua dan tiga paling besar membentuk huruf letter L],” tanda lainnya yang diumumkan abdi dalem.
Lembaran kain kafan itu selesai dibuka pukul 02.30 WIB.
Nampak ada tiga guci kecil seperti vas bunga yang diletakan dalam sebuah peti kotak. Ketiga guci itu bernama kentiwiri, kinantang dan kinandu.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
