Solopos.com, LUMAJANG — Pekerja menggunakan alat berat membuat sodetan aliran lahar hujan Gunung Semeru di Kamar Kajang, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (17/12/2021).

PromosiMitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas mempercepat proses pembuatan tanggul dengan mengerahkan 22 eskavator dan 2 buldoser sebagai upaya mengembalikan aliran lahar ke jalur semula agar tidak meluber ke permukiman.

 

Pekerja menggunakan alat berat membuat sodetan aliran lahar hujan Gunung Semeru di Kamar Kajang, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (17/12/2021). (Antara/Budi Candra Setya)

 

Kegiatan tersebut dilakukan atas pertimbangan tiga bulan ke depan masih ada kemungkinan curah hujan tinggi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Sementara itu, masa tanggap darurat bencana awan panas dan guguran Gunung Semeru diperpanjang selama tujuh hari lagi, mulai Tanggal 18 hingga 24 Desember 2021 yang tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Lumajang Nomor 188.45/549/427.12/2021.

 

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas mempercepat proses pembuatan tanggul dengan mengerahkan 22 eskavator dan 2 buldoser sebagai upaya mengembalikan aliran lahar ke jalur semula agar tidak meluber ke permukiman. (Antara/Budi Candra Setya)

 

Erupsi Gunung Semeru mengakibatkan sedimentasi material lahar sekitar 27 meter dari ketinggian sebelumnya 57 meter terhitung dari jembatan geladak perak. (Antara/Budi Candra Setya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi