SOLOPOS.COM - Lurah Pasar Tuban, Joko Purnomo, menunjukkan TPS di Pasar Tuban Karanganyar . (Tri I/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGAYAR —  Tempat pembuangan sampah (TPS) di Pasar Tuban, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, kian overload. Pasalnya, TPS itu tidak hanya digunakan untuk menampung sampah dari pasar tapi juga dari warga sekitar.

Lurah Pasar Tuban, Joko Purnomo, mengatakan hampir seluruh warga sekitar turut membuang sampah di TPS itu. Akibatnya, volume sampah di TPS Pasar Tuban semakin bertambah. Sementara, sampah baru diangkut oleh petugas untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Jumantono setiap dua hari sekali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Masalah sampah memang yang paling sulit diatasi. Soalnya warga desa juga membuang sampah ke pasar,” kata dia saat dijumpai wartawan di Pasar Tuban, Rabu (30/10/2013).

Joko menuturkan warga nekat membuang sampah ke pasar karena tidak tersedia TPS di permukiman setempat. Dia juga mengaku telah sering mengkomukinasikan masalah itu dengan perangkat desa. Namun, belum ada tindak lanjut hingga saat ini.

“Saya sudah bilang ke kades dan camat, sebaiknya memang dibuatkan TPS khusus warga, tapi ya belum dibuatkan sampai sekarang,” terang dia.

Membeludaknya volume sampah membuat kondisi pasar menjadi kumuh. Bau busuk menyebar setiap kali hujan atau petugas melakukan pengerukan. Kondisi itu cukup mengganggu kenyaman pedagang atau pun pengunjung pasar.

“Yang mengeruk sampah ya dari Disperindagkop [Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi] Karanganyar, bukan dari DKP [Dinas Kebersihan dan Pertamanan],” jelas Joko.

Sementara itu, salah seorang warga Dusun Tuban Kulon RT 001/ RW 002, Karomah, 69, membenarkan bahwa warga sekitar kerap membuang sampah ke TPS Pasar Tuban. Pasalnya, tidak ada petugas kebersihan yang mengambil sampah di rumah warga.

“Dulu ada yang mengambil sampah setiap pagi, tapi sudah tiga tahun ini enggak ada lagi yang menarik sampah. Akhirnya, warga memilih membuang sampah ke pasar,” ujar dia.

Namun, Korimah menampik tudingan jika warga yang menyebabkan volume sampah di TPS Pasar Tuban membeludak. Pasalnya, dia sering melihat sejumlah pemilik usaha kuliner yang membuang sampah di pasar.

“Kalau malam hari, sering ada mobil yang berhenti, mereka buang sampah dua karung dan hanya diletakkan di depan gerbang, enggak dilempar di TPS. Pernah saya tanya, katanya mereka pegawai restauran di depan Pasar Tuban,” imbuh dia.

Lebih lanjut, Korimah mengatakan warga mulai membuang sampah ke TPS tersebut sejak Pasar Tuban direvitalisasi beberapa tahun silam. “Dulu kan TPS-nya di depan pasar, jadi warga enggak buang ke sana. Setelah dipindah di belakang pasar, baru kami ikut buang di situ,” kata dia.

Lantaran overload, lanjut dia, sampah kerap melebur hingga ke jalan. Aroma busuk yang menyengat hidung pun kerap meneror warga sekitar setiap harinya. Oleh sebab itu, Korimah berharap persoalan sampah di desa tersebut dapat segera diatasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya