SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo menyemprotkan cairan disinfektan pada armada bus Batik Solo Trans (BST) di halaman kantor Dishub Solo, Selasa (17/3/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo pesimistis peluncuran bus Batik Solo Trans atau BST koridor 1 dan 2 akan sesuai rencana awal, yakni akhir Oktober.

Hal itu lantaran saat ini, proses pembuatan bus BST untuk dua koridor itu belum selesai. Jenis bus untuk layanan buy the service BST koridor 1 dan 2 adalah low entry, bukan low deck.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dishub mendapatkan informasi tersebut setelah perwakilannya mengecek langsung pembuatan armada baru untuk dua koridor itu, beberapa waktu lalu.

Pelaku Pembakar Truk Satpol PP Sukoharjo Terekam CCTV, Siapa Dia?

Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Solo, Taufiq Muhammad, mengatakan armada bus BST koridor 1 dibuat di Karoseri Tri Sakti, Magelang. Sedangkan bus untuk koridor 2 dibikin di Karoseri Tentrem, Malang.

Dari hasil peninjauan ke Magelang, proyek pembuatan bus itu memasuki tahap akhir. Pengecatan bodi sudah tinggal penyelesaian lainnya seperti pemasangan kaca, pintu otomatis, dan lain sebagainya.

Ke-16 armada koridor 2 sesuai jadwal rampung akhir Oktober. Namun untuk 30 armada koridor 1 belum ada kepastian. Taufiq mengatakan baru akan mengecek ke Malang pekan ini.

Tokoh PDIP Jateng: Blusukan Online Ala Gibran Cawali Solo Bisa Jadi Contoh!

“Pembuatan bus BST Solo untuk koridor 1 memang lebih lama karena ukuran armadanya berbeda. Koridor 1 ukurannya besar dengan 35 kursi, sementara koridor 2 hanya 25 kursi, ukurannya sedang,” katanya kepada Solopos.com, Minggu (11/10/2020).

Angkutan Feeder

Taufiq mengatakan kedua armada menggunakan model low entry. Ini berbeda dengan rencana awal yang sedianya menggunakan model low deck.

"Kalau low deck chasis-nya dari pabrik memang pendek. Nah kalau low entry, deck-nya masih standar hanya masuknya dari halte menggunakan tangga. Daerah belum ada yang mampu menghadirkan armada low deck,” jelasnya.

Kasus Positif Corona Kota Solo Tambah 28 Orang, 4 Di Antaranya Anak Dan Remaja

Taufiq mengatakan belum rampungnya armada bus BST Solo untuk koridor 1 membuat rencana peluncuran pada akhir Oktober kemungkinan molor. Kendati perusahaan karoseri sudah berjanji akan mengebut pengerjaan, ia pesimistis bisa rampung akhir Oktober.

Sementara itu, angkutan feeder yang penandatanganan kontraknya belum lama ini malah sudah selesai lebih dahulu. Kedua koridor itu akan memiliki halte baru sepanjang Jl Slamet Riyadi.

Kasus Covid-19 Boyolali Tembus 954 Orang, Pasien Bergejala Meningkat

Anggaran pembangunan halte tersebut mencapai Rp9 miliar dengan tenggat waktu rampung akhir tahun ini. Kepala Dishub Kota Solo, Hari Prihatno, mengatakan anggaran senilai itu untuk membangun 26 halte, yang separuhnya pada jalur contra flow Jl Slamet Riyadi.

Konsep haltenya berbeda dari pengajuan sebelumnya. Halte pada jalur contra flow bakal tampak menyatu dengan bangunan sekitarnya dan lebih ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya