SOLOPOS.COM - Makam Mbah Jonambang sebelum (kanan) dan sesudah renovasi (kiri). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Pelaku yang merenovasi batu nisan makam Joyo Panambang atau Mbah Jonambang di Baturetno, Wonogiri, menjadi terbalik mengaku punya alasan khusus, salah satunya perintah dari leluluh.

Selain itu, renovasi makam Mbah Jonambang menjadi terbalik juga bertujuan sebagai wadah bunga ketika ada orang berziarah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu diungkapkan oleh Muhammad Imron, juru bicara Prapto, saat acara mediasi dengan Forkompincam Baturetno, Wonogiri, di Kantor Kecamatan Baturetno, Jumat (10/7/2020). Prapto merupakan orang yang merenovasi makam Mbah Jonambang.

Telkom Group-Netflix Baikan, Ini Harga Paket Langganan untuk Telkomsel dan Indihome

Prapto mengaku sebagai keturunan Joyo Panambang. Dulu ia lahir di Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, yang juga lokasi makam Mbah Jonambang. Tetapi, ia sudah tidak tercatat menjadi warga Baturetno karena sudah berpindah ke luar daerah.

Imron mengatakan tujuan Prapto membangun atau merenovasi makam Mbah Jonambang terbalik sebagai wujud bakti dan kecintaannya kepada leluhur. Dia menyebut Prapto merenovasi makam juga atas perintah leluhurnya.

“Area tersebut direnovasi untuk menjaga dan melestarikan cagar budaya di tempat wisata,” ujar Imron.

Update Covid-19 Dunia: Tingkat Pasien Sembuh 58%, Meniinggal 4%

Renovasi Makam Disebut Belum Selesai

Hingga saat ini, menurut dia, sebenarnya renovasi makam itu belum selesai. Prapto dan tiga orang lainnya masih akan memperbaiki talut di sekitar makam.

Dia menambahkan batu nisan diperbaruhi dan disampingnya dibuat plataran. Hal itu bertujuan agar ketika pezirah berkunjung bisa nyaman dan khusyuk berdoa. “Kami tidak mengubah nisan tersebut secara sengaja. Tidak ada niatan buruk atau menguntungkan pribadi,” imbuh dia.

Dalam proses pembangunan tersebut, lanjut dia, Prapto sama sekali tidak memungut biaya dari warga maupun pemerintah setempat. Dalam pengerjaannya juga tidak meminta bantuan warga.

Lagi Ronda, Warga Kaget Temukan Mayat di Persawahan Kwaren Klaten

“Jika renovasi makam tersebut sudah jadi, kami akan balik dan meninggalkan tempat tersebut. Nanti pengelolaan wisata kami serahkan warga atau karang taruna,” kata Imron.

Kepala Desa Watuagung, Tugimin, membenarkan Prapto dulu lahir di Watuagung. Bahkan, Prapto merupakan muridnya saat masih sekolah.

Ia menyebut Prapto mendiami area pemakaman sudah beberapa bulan. Prapto tinggal di area makam Mbah Jonambang yang kini terbalik itu bersama seorang perempuan. “Saya tidak mengetahui siapa perempuan yang bersama Prapto tersebut,” kata Tugimin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya