SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas mengangkut sampah yang menumpuk di TPS Jalan Argolubang, Jogja, Kamis (27/10/2022). - Istimewa

Solopos.com, JOGJA — Penjadwalan pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan berdampak pada melubernya sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) di Kota Jogja. Sesuai aturan terbaru, sampah di Jogja hanya diangkut dua kali dalam sepekan.

Aturan penjadwalan pembuangan sampah itu berubah karena TPA Piyungan lama tidak lagi dioperasikan. Sedangkan TPA transisi yang sudah rampung belum beroperasi.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinash Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Ahmad Haryoko, mengatakan TPA Piyungan kini memberlakukan buka tutup penerimaan sampah dari sejumlah kabupaten dan kota. Jadwal penerimaan sampah yang dulu berlaku setiap hari, kini digilir secara bergantian antar kabupaten kota. Kota Jogja dijadwalkan membuang sampah setiap Kamis dan Minggu.

“Memang dengan kondisi TPA yang buka tutup risikonya di TPS. TPS kami kan kecil, jadi banyak yang enggak muat, sekarang semua kendaraan dipenuhi sampah, sudah mulai dinaikkan ke truk, setelah dua hari kemarin tutup. Truk kami penuhi juga agar selama dua hari sampah tidak membeludak sampai ke jalan,” kata Daryoko, Kamis (27/10/2022).

Baca Juga: Mulai November, Penerbangan ke Thailand Bisa Langsung dari YIA Kulonprogo

Dia menjelaskan jadwal pembuangan sampah ke TPA Piyungan kini sudah digilir. Pembuangan sampah dari kabupatan dan kota ke Piyungan setiap hari berbeda lantaran lokasi pembuangan sampah yang lama sudah tidak ada lagi. Sementara, pihaknya masih menunggu TPA transisi yang akan dioperasikan sebagai lokasi pembuangan sampah yang baru.

“Kami menunggu TPA transisi yang dibuat provinsi, kan belum dioperasikan, menunggu serah terima ke pengelola. Jadi sementara pembuangan hanya tiga hari sekali,” ujarnya.

Untuk sementara waktu, jadwal pembuangan sampah ke TPA Piyungan dari Kota Jogja hanya pada Minggu dan Kamis. Sampah berpotensi meluap ke jalan raya dan menimbulkan bau yang tidak sedap karena hujan. Ditambah pula dengan muatan TPS Jogja yang tidak terlalu besar.

“Dampaknya sekarang di TPS, tapi yang kami khawatirkan yang di jalan-jalan, karena praktis kalau penuh masyarakat buangnya di jalan. Kalau hujan pasti basah, itu pasti menimbulkan bau tak sedap. Kami antisipasi dengan disemprot,” kata Daryoko.

Baca Juga: Atlet di Bantul Jadi Korban Kekerasan Seksual Pelatih, Kasus Sempat Ditutupi

DLH memaksimalkan semua armadanya untuk mengangkut sampah yang bertumpuk di sejumlah TPS. Total ada 42 truk yang dioperasikan dengan berbagai jenis armada. Satu truk bisa mengangkut tiga sampai empat rit saat jadwal pembuangan sampah.

“Kalau satu armada hanya sekali ambil enggak. Satu rit itu sekitar 30 menit prosesnya untuk sampai titik pembuangan. Sudah kami bagi masing-masing sesuai wilayahnya, jadi bisa lebih cepat,” ungkap dia.

Jawatannya belum mengetahui sampai kapan kondisi ini akan berlangsung. Sampai saat ini DLH Kota Jogja juga masih menunggu TPA transisi beroperasi. TPA transisi Piyungan hanya akan menerima sampah yang telah diolah atau dipisahkan antara organik dan non-organik.

“Kondisi begini sampai TPA transisi beroperasi. Tapi yang di sana nanti minta sanpah yang masuk sudah terolah organik dan nonorganik,” ucap Daryoko.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Jadwal Pembuangan ke Piyungan Berubah, Sampah di Jogja Menumpuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya