SOLOPOS.COM - Penampakan salah satu tugu perguruan silat yang berdiri di tepi jalan Ring Road Selatan Sragen, tepatnya di wilayah Mojo, Sragen, Jumat (26/6/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sragen, Jumbadi, mengaku mendapat protes keras dari anggotanya terkait rencana pembongkaran tugu perguruan silat.

Hal itu setelah ada kesepakatan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) untuk membongkar semua tugu perguruan silat di Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumbadi mengakui sebetulnya pengurus cabang belum sepenuhnya sepakat terkait pembongkaran ratusan tugu perguruan silat itu. Namun, ia juga merasa tidak bisa menolak mentah-mentah kesepakatan terkait pembongkaran tugu tersebut.

Load Factor KA Prameks Solo-Jogja Nyaris 100% Di Era New Normal

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami ingin kesepakatan itu diputuskan tanpa tergesa-gesa. Rekan kami, Pak Heru juga mengusulkan adanya payung hukum dahulu untuk merobohkan semua bangunan tugu itu. Namun, Pak Kapolres pada akhirnya membuat kesepakatan itu,” ucap Jumbadi kepada Solopos.com, Minggu (28/6/2020).

Setelah pernyataan Kapolres beredar di media massa, kata Jumbadi, dia langsung mendapat banyak protes dari kalangan warga PSHT di arus bawah. Mereka semua tidak sepakat bila tugu perguruan silat harus dibongkar.

Mereka menyayangkan munculnya kesepakatan pembongkaran tugu di forum yang dihadiri tiga perwakilan perguruan silat di tingkat cabang.

2 Bulan Karantina, OTG Covid-19 Sidoharjo Sragen Khatam Alquran 2,5 Kali

“Banyak yang melayangkan protes kepada kami, terutama dari arus bawah. Tadinya mereka bermaksud menggelar aksi di Kota Sragen, tapi saya minta aksi mereka dipusatkan di masing-masing wilayah [kecamatan] untuk jaga ketertiban. Saya pribadi tidak ingin ada pergerakan [massa], tapi kalau saya menolak pergerakan mereka, itu namanya bunuh diri,” ucap Jumbadi.

Penolakan

Sementara itu, protes serupa juga diterima kubu PSHT Sragen yang diketuai Surtono. Sekretaris PSHT Sragen kubu Surtono, Suwanto, mengaku banyak menerima protes dari kalangan pengurus ranting PSHT di masing-masing kecamatan.

Mereka juga sudah mengirimkan surat kepada pengurus cabang terkait penolakan pembongkaran tugu perguruan silat.

Rekomendasi Cawali-Cawawali Dari DPP PDIP Untuk Pilkada Solo Turun Juli?

“Pengurus cabang baru akan rapat untuk membahas ini. Yang jelas, saya mengapresiasi pernyataan Bupati Sragen, Ibu Yuni [Kusdinar Untung Yuni Sukowati], yang mengajak semua organisasi pencak silat menjaga komitmen jaga kamtibmas tanpa harus membongkar tugu,” ucap Suwanto.

Seperti diberitakan, lebih dari 206 tugu perguruan silat di Sragen bakal dirobohkan. Langkah itu demi menanggulangi aksi pengrusakan tugu perguruan silat yang belakangan marak terjadi di Bumi Sukowati.

Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo, mengungkapkan hal itu seusai memimpin rapat koordinasi Forkompinda bersama tiga perwakilan perguruan silat di Kompleks Setda Sragen, Jumat (26/6/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya