SOLOPOS.COM - Kendaraan bermotor melintas di Jembatan Jurug A yang melintas diatas Sungai Bengawan, Solo, Selasa (6/9/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur berskala besar saat ini rawan memicu macet dan kepadatan arus lalu lintas di hampir semua sudut Kota Solo. Ada proyek pembangunan rel layang (elevated rail) Joglo, Banjarsari.

Kemudian proyek Viaduk Gilingan, juga Banjarsari. Proyek Jembatan B Jurug di Jebres, serta proyek Jembatan Mojo di Pasar Kliwon. Di luar itu ada pengerjaan perbaikan Jl Juanda dan Jl Surya serta perbaikan sejumlah drainase di mana-mana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menghadapi kondisi itu, DPRD Kota Solo meminta untuk bersabar. “Pokoknya di mana-mana ini bongkar-bongkaran, sehingga masyarakat harus bersabar,” ungkap Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno, saat diwawancarai Solopos.com, Rabu (7/9/2022).

Politikus PDIP tersebut mengatakan hampir semua jalur di Solo rawan macet akibat pengerjaan proyek infrastruktur. “Sehingga memang hanya satu, masyarakat agar bersabar. Lewat selatan juga drainase di Jl Kiai Mojo, di Manahan pun dibongkar itu,” tuturnya.

Di sisi lain Sukasno senang dengan semakin banyaknya pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK)yang gemar naik angkutan umum. Perilaku itu menurutnya harus menjadi budaya.

Baca Juga: 2 Jembatan Bengawan Solo Ditutup, Disdik Diminta Identifikasi Sekolah Terdampak

Mulai terbentuknya perilaku pelajar yang menggunakan angkutan umum, menurut Sukasno, ditunjang kebijakan angkutan bus BST yang masih gratis. Dengan kebijakan itu dan kondisi bus yang relatif nyaman, masyarakat kian banyak yang suka naik bus.

“Anak-anak itu ternyata saat ini naik angkutan umum itu ada kebanggaan. Jadi bukan malu, di Jakarta itu kan anak-anak sekolah itu naik bus, lah di solo ini gratis. BST kita ini kan sudah gratis, nyaman, sehingga anak-anak bangga naiknya,” terangnya.

Naik Angkutan Umum

Sukasno berharap layanan BST di Solo ke depan bisa terus digratiskan untuk membantu masyarakat dan membentuk perilaku gemar naik angkutan umum. Sementara untuk rekayasa lalu lintas dampak dari proyek-proyek fisik yang membuat jalanan Solo rawan macet juga disiapkan.

Baca Juga: Cegah Kemacetan Parah, Pengerjaan Proyek Viaduk Gilingan Solo Berpotensi Mundur

Anggota Komisi III DPRD Solo, Muhadi Syahroni, mengatakan pengendara di Jl Ahmad Yani saat ini diarahkan berbelok lewat Jl S Parman dari Simpang Gilingan. Sesampainya di Simpang Lima Banjarsari, mereka diarahkan menuju Jl Kolonel Sutarto.

Begitu juga pengguna jalan dari arah sebaliknya bisa melalui jalur tersebut. “Kalau yang mau ke barat ya bisa langsung ke barat, atau bisa lewat terminal. Atau yang dari arah dalam ya dari perempatan lampu merah Ngemplak ambil ke arah kiri,” paparnya.

Sementara pengguna jalan yang lewat Simpang Joglo dari arah selatan menuju utara masih bisa lewat jalur biasanya, lewat Jl Kolonel Sugiyono. Pengguna jalan dari arah utara menuju Solo diarahkan ke Jl Kerinci-Jl Bromo-Jl Sumpah Pemuda.

Baca Juga: 2 Jembatan Ditutup Total, Dishub Solo Wacanakan Jam Masuk Kerja ASN Lebih Siang

“Bus dari utara yang ke selatan diwajibkan masuk jalan tol. Kendaraan berat masuk tol, keluar Klodran atau Ngemplak. Tapi kendaraan-kendaraan kecil masih bisa melalui Jl Kerinci Sekip, Jl Bromo, keluar di Jl Sumpah Pemuda,” sambung Muhadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya