SOLOPOS.COM - Petugas memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) pembobolan brankas di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Kenthingan, Jebres, Solo, Sabtu (20/10/2012). (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)


Petugas memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) pembobolan brankas di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Kenthingan, Jebres, Solo, Sabtu (20/10/2012). (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Penyidik Polresta Solo yang menangani kasus pembobolan brankas Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo membentuk dua tim khusus untuk mengungkap kasus itu.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Tim akan bekerja mengumpulkan bukti dan informasi dari dalam dan dari luar tempat kejadian perkara (TKP). Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Edi Suranta Sitepu, ketika ditemui Solopos.com di Mapolresta, Minggu (21/10/2012), menguraikan pihaknya telah membentuk dua tim khusus untuk menyelidiki segala kemungkinan guna menangkap pelaku pembobol tiga brankas uang milik RSJD Solo.

Menurut Edi, setiap ada peristiwa semacam itu selalu ada dua kemungkinan, yakni kemungkinan pelaku dari orang dalam dan pelaku dari orang luar. Pelaku dari orang dalam, lanjutnya, bisa berperan hanya memberikan informasi atau memang terlibat langsung dalam aksi. Sedangkan, pelaku dari luar merupakan pelaku yang beraksi tanpa adanya informasi atau keterlibatan orang dalam.

Tim akan dibagi berdasar tugas. Tim pertama bertugas menelurusi dari dalam TKP, baik mencari barang bukti lain yang masih terkait dengan kasus itu maupun menelusuri ada tidaknya keterlibatan orang dalam (induksi). Polisi telah mengamankan barang bukti berupa tiga buah brankas, sidik jari dan telapak kaki. Dari temuan itu diketahui para pelaku beraksi tanpa menggunakan alas kaki. Tim kedua bertugas mencari informasi dari luar TKP (deduksi).

“Kami masih mendalami adanya kemunginan keterlibatan orang dalam. Kami belum bisa menduga pelaku dari orang dalam atau dari luar RSJD. Tapi, kuat dugaan pelaku lebih dari satu orang dan mengetahui situasi, kondisi lokasi sasaran. Mereka tahu untuk mencapai lokasi brankas uang harus melalui ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD),” terang Edi mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in.

Hingga saat ini penyidik belum mendapat informasi dari pihak RSJD terkait jumlah kerugian. Tapi informasi yang didapatkan uang yang digondol komplotan pencuri kurang dari Rp1 miliar. Ia menjelaskan, polisi telah memeriksa setidaknya tujuh orang saksi. Mereka merupakan pegawai RSJD, petugas satpam dan tukang bangunan. Ketika peristiwa terjadi, RSJD sedang ada pengerjaan renovasi gedung.

Seperti diberitakan sebelumnya, RSJD Solo dibobol kompotan maling, Sabtu (20/10/2012) dini hari. Tiga dari lima brankas uang di ruang Subbagian Perbendaharaan dan Verifikasi RSJD dijebol. Akibatnya uang yang sedianya akan digunakan untuk gaji karyawan dan upah pelayanan  raib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya