SOLOPOS.COM - Pelaksanaan Program Pembinaan Literasi Generasi Muda di Hotel Grand Dian Brebes, Senin (5/6/2023). (Istimewa)

Solopos.com, BREBES — Sebanyak 100 generasi muda antusias mengikuti Program Pembinaan Literasi Generasi Muda di Hotel Grand Dian Brebes, Senin (5/6/2023).

Kegiatan yang digelar Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekologi (Kemendikbudristek) tersebut bertujuan membangun budaya literasi.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Berdasarkan siaran pers yang diterima Solopos.com, Kamis (8/6/2023), sosialisasi itu dipandu Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin, M.Hum. Sebanyak seratus peserta yang hadir dalam kesempatan tersebut terdiri atas mahasiswa, pelajar, guru, wartawan, dan unsur masyarakat lainnya.

Hadir sebagai pembicara kunci, yakni Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. H. Abdul Fikri Faqih, M.M. Hadir pula tenaga ahli Komisi X DPR RI, yakni Rafly Wibowo dan Imam Yuliarto.

“Brebes, Tegal, dan sekitarnya tidak akan bisa maju jika anak mudanya tidak mau berpikir dan tidak memiliki gagasan. Oleh karena itu, generasi muda harus memiliki budaya literasi yang baik dan kegigihan dalam mencapai cita-cita,” ujar Fikri, sapaan Abdul Fikri Faqih.

Fikri pun mendukung Program Pembinaan Literasi Generasi Muda menjadi salah satu program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek. Generasi muda di Kabupaten Brebes juga didorong untuk memahami pentingnya trigatra bangun bahasa, yakni mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.

“Pada masa mendatang tantangan dan persaingan di era global menuntut perlunya literasi yang baik di kalangan generasi muda. Untuk itu, saat ini sumber daya manusia menjadi investasi yang sangat penting,” tegasnya.

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Dr. M. Abdul Khak, M.Hum, mengatakan Gerakan Literasi Nasional (GLN) bertujuan membangun budaya literasi, menyiapkan generasi emas Indonesia 2045, serta melestarikan kebudayaan dan jati diri bangsa Indonesia dalam mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

”Selain itu, gerakan literasi akan menguatkan pendidikan karakter sebagai roh dan fondasi pendidikan melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), olah raga (kinestetik), serta merevitalisasi dan memperkuat kapasitas ekosistem pendidikan,” jelas Khak.

Khak mengatakan pengembangan dan penguatan budaya literasi dilakukan melalui pendidikan yang terintegrasi, baik pendidikan nonformal dalam ranah keluarga, pendidikan formal di sekolah maupun secara sosial di masyarakat. Oleh karena itu, Badan Bahasa menjadikan penguatan literasi kebahasaan dan kesastraan sebagai salah satu program prioritas.

“Literasi merupakan salah satu dari tiga program prioritas Badan Bahasa. Selain revitalisasi bahasa dan sastra daerah, serta internasionalisasi bahasa Indonesia,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya