SOLOPOS.COM - Sri Purnomo.dok

Rumah produksi pengolahan pisang merupakan program bantuan yang diberikan Divisi CSR PT Pertamina.

Harianjogja.com, SLEMAN – Bupati Sleman, Sri Purnomo meresmikan Rumah Produksi Unit Pengolahan Pisang yang dirintis Kelompok Tani Wanita Tani Tanaman Pangan dan Hortikultura di Dusun Kalongan, Maguwoharjo, Depok, Kamis (8/9/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rumah produksi pengolahan pisang merupakan program bantuan yang diberikan Divisi “Corporate Social Responsibility” (CSR) PT Pertamina tersebut digunakan sebagai tempat pengolahan pisang yang telah dibudidayakan warga setempat.

Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini sebagai salah satu dari 16 anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Maguwoharjo sebagai pengelola langsung Pengolahan Pisang di Dusun Kalongan semula mendapatkan 1.500 bibit pisang yang dibagikan kepada warga masyarakat Kalongan dan satu unit “green house” untuk rumah pembibitan serta modal kerja dari CSR PT. Pertamina. Ketua KWT Kartini Dusun Kalongan Diana Lintati mengatakan bantuan tersebut menjadikan pertanian di daerahnya baik dalam pembibitan, budi daya, pengolahan, dan pemasaran dalam bentuk buah segar maupun olahan bisa terintegrasi.

Aneka olah buah pisang di Dusun Kalongan sendiri beraneka macam yang diantaranya adalah es krim kulit pisang, cavendish, brownis, grubi pisang kepok, kripik pisang, dan tepung pisang.

“Sampai saat ini KWT yang kami kelola mempunyai bidang usaha yaitu budi daya pisang, sarana produksi, simpan pinjam, dan pengolahan pisang,” katanya seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan, dalam menjalankan usaha tani kelompoknya telah banyak mendapatkan pelatihan dari Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman bersama CSR PT. Pertamina.

“Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan manajemen, budi daya, pengolahan, packing, sanitasi dan higienis serta pengurusan PIRT,” katanya.

Sementara itu Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) Operation Manager PT Pertamina Agus Mashud S Asngari menilai potensi pertanian di Maguwoharjo perlu terus mendapat pendampingan karena memiliki potensi yang cukup besar.

“Saat ini sudah cukup susah menemukan kelompok tani yang bersemangat memajukan pertanian di daerah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya