SOLOPOS.COM - Siswa tuna grahita berlatih membuat kerajinan keset di SLB Negeri Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng, Jumat (29/7/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Jenis pelatihan keterampilan di antaranya pelatihan sablon pada kaos bagi para korban narkoba.

Harianjogja.com, BANTUL– Dinas Sosial Kabupaten Bantul, melatih keterampilan bagi warga penyandang masalah kesejahteraan sosial di daerah itu guna meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam menghasilkan produk.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

“Tahun ini pelatihan keterampilan menyasar sebanyak 195 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), pelatihan ini dilaksanakan secara bertahap,” kata Kasi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Korban Napza Dinsos Bantul, Arfin Munajah seperti dikutip Antara, Rabu (31/8/2016).

Menurut dia, jenis pelatihan keterampilan bagi PMKS di antaranya pelatihan sablon pada kaos bagi para korban narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya (napza), pelatihan pembuatan pigura atau bingkai foto bagi narapidana.

Kemudian pelatihan sablon pada mug gelas bagi Odha (orang denan HIV/AIDS), pembuatan makanan olahan bagi pemulung dan waria, misalnya makaan bakpia, onde-onde dengan metode yang sederhana agar mudah dilaksanakan.

“Semuanya warga Bantul, dalam pelatihan keterampilan ini kami melibatkan LSM [lembaga swadaya masyarakat] untuk odha, kemudian bagi napi kerja sama dengan Bapas Wonosari, yang didampingi klien kami,” katanya.

Arfin mengatakan, dengan adanya pelatihan keterampilan ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat bagi para PMKS untuk tetap berusaha dalam segala bidang demi kelangsungan hidup di masyarakat dan lebih mandiri.

“Harapannya begitu, mereka bisa menjadi mandiri, karena peralatan praktek sudah kita berikan selepas pelatihan, bahkan untuk pelatihan pembuatan makanan olahan, saya melibatkan pelatih yang punya usaha serupa,” katanya.

Selain pelatihan keterampilan bagi PMKS, kata dia, rencananya juga ada pelatihan keterampilan bagi sebanyak 40 warga yang tinggal di panti-panti, agar mereka lebih mandiri dan tidak selalu tergantung pada yayasan maupun lembaga yang menaungi mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya