SOLOPOS.COM - Pelerja Memuluskan Pelataran Masjid Agung Solo

Pemberdayaan ekonomi, takmir masjid agung melarang pedagang yang kerap berjualan di halaman Masjid.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah pedagang yang kerap berjualan di halaman Masjid Agung Solo menilai takmir Masjid Agung tidak konsisten dalam memperjuangkan nasib jemaah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Salah satu pedagang, Tugiman, 38, menyesalkan sikap takmir Masjid Agung yang kini melarang penggunaan halaman Masjid Agung sebagai tempat berjualan dan parkir jemaah. Padahal, menurut dia, takmir Masjid Agung bersama Yayasan Jamaah Masjid Agung sebelumnya sempat menggelar bazar di halaman Masjid Agung dalam event Masjid Agung Ramadhan Fest selama bulan puasa. Tugiman antusias dengan event tersebut.

“Saya sempat senang saat bulan puasa lalu takmir Masjid Agung menggelar bazar di halaman masjid. Mereka merangkul para jemaah yang berjualan di sekitar halaman Masjid Agung. Mereka menyuarakan pengembangan UMKM. Namun ternyata hanya sebentar. Setelah event rampung, mereka usir kami dari halaman Masjid Agung,” kata Tugiman kepada Solopos.com, Kamis (14/7/2016).

Tugiman mengatakan banyak pedagang yang berjualan di halaman Masjid Agung sejak lama. Menurut dia, pedagang sejak dulu diperbolehkan oleh takmir Masjid Agung untuk berjuala di halaman Masjid Agung. Baru kali ini pedagang benar-benar dilarang untuk menggelar lapak di halaman Masjid Agung. Bahkan, lanjut Tugiman, takmir Masjid Agung sampai memasang papan peringatan untuk tidak berjualkan di arena halaman Masjid Agung.

“Mereka tidak konsisten. Dulu katanya ingin menjadikan Masjid Agung sebagai pusat kegiatan. Bukan hanya untuk beribadah, masjid juga akan dimanfaatkan untuk kegiatan sosial-ekonomi. Tapi kenyataanya, mereka sekarang tidak demikian. Takmir masjid kini tidak membantu para jemaah yang berjualan di halaman Masjid Agung,” ujar Tugiman.

Tugiman kini berjualan di tepi jalan barat pasar darurat Pasar Klewer Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo. Dia terpaksa berjualan berbagai perlengkapan busana muslim di tepi jalan karena terpaksa tidak memiliki tempat lain. Tugiman berharap takmir Masjid Agung mengizinkan para pedagang kembali berjualan di halaman Masjid Agung. Menurut dia, pedagang tidak keberatan apabila harus ditarik retribusi, asal tidak terlalu mahal.

Senada, salah satu pedagang yang sering berjualan di halaman Masjid Agung, Eko, menyesalkan kebijakan takmir Masjid Agung yang tidak mengizinkan para pedagang kembali berjualan di halanan masjid. Apabila diperbolehkan menggelar lapak di halanan Masjid Agung, lanjut dia, pedagang tentu siap untuk ditata. Eko tidak mengetahui secara pasti alasan takmir Masjid Agung mengusir halus pedagang.

Saat dimintai konfirmasi, Sekretaris Takmir Masjid Agung Solo, Abdul Basid Rohman, menyebut takmir Masjid Agung tidak selamanya melarang pedagang berjualan di kompleks masjid. Menurut dia, takmir Masjid Agung bersama Yayasan Jamaah Masjid akan mencari tempat yang lebih strategis untuk menciptakan pusat kegiatan ekonomi di kompleks Masjid Agung.

“Kami tetap memperhatikan jamaah Masjid Agung yang sebelumnya sering berjualan di halaman Masjid Agung. Kami minta pedagang tidak berjualan lagi di halaman Masjid Agung juga untuk mendukung kenyamanan jamaah lain. Kami sekarang lagi cari tempat yang pas untuk mereka. Setidaknya kami akan tunjukan setelah Pasar Klewer jadi,” jelas Basid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya