SOLOPOS.COM - Deklarasi Berjamaah Lawan Korupsi di Jakarta, Minggu (8/2/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A.)

Pemberantasan korupsi di Indonesia dinilai lemah karena ada pengaruh warisan masa lalu.

Solopos.com, DEPOK — Peneliti sekaligus aktivis penentang Orde Baru, Mochtar Pabottinggi, mengungkapkan gerakan antikorupsi selama ini dinilai lemah lantaran ada kaitannya dengan masa lalu yang tidak tegas dengan penindakan korupsi tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Salah satu alasan tumpulnya gerakan anti korupsi karena dulu pada saat Orde Baru tidak ada pengadilan satupun pada para pelaku,” ujarnya dalam seminar Konsolidasi Nasional Gerakan Antikorupsi di Depok, Kamis (26/2/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Padahal, kata dia, pada masa Orde Baru tersebut pelanggaran terkait korupsi hingga pelanggaran hak asasi manusia kerap terjadi. Hal tersebut berdampak pada situasi saat ini yang sulit menemukan kebenaran.

“Akibat dari kelemahan tersebut kita saat ini merasakan banyak kaburnya perbedaan antara yang benar dan salah di mata publik,” katanya.

Mochtar Pabottinggi juga menuding kebangkitan Orde Reformasi merupakan wujud dari Orde Baru jilid dua. Di mana, katanya, para pelaku Orde Baru tersebut tidak mau mengungkap kebenaran.

“Dengan demikian hal-hal seperti itulah yang telah mengaburkan kriteria yang benar dan salah di republik kita,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya