SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SRAGEN–Rumah tak layak huni (RTLH) di Bumi Sukowati saat ini mencapai sekitar 55.000 rumah. Puluhan ribu RTLH tersebut hingga kini menantikan kucuran bantuan.

Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, menjelaskan selama beberapa tahun terakhir setidaknya terdapat 7.000 RTLH direhab. “Data terakhir kami ada 55.000 RTLH dari sebelumnya 62.000 RTLH. Sudah turun sebanyak 7.000 RTLH,” ungkap dia saat ditanya solopos.com di Desa Dawungan, Masaran, Senin (16/6/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Disampaikannya, penurunan tersebut lantaran banyaknya kucuran bantuan dari berbagai pihak seperti APBD, pemerintah pusat, Matra serta bantuan dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam corporate forum for community development (CFCD). Dari kucuran APBD, pada tahun sebelumnya 1.000 RTLH direhab setiap tahun. Pihaknya pun berencana meningkatkan alokasi APBD tahun mendatang untuk bantuan RTLH.

Ekspedisi Mudik 2024

“Angka nominal di APBD waktu mendatang bukan hanya untuk 1.000 RTLH, tetapi 5.000 RTLH sampai 10.000 RTLH Insyaallah mempercepat penyelesaian RTLH di Sragen. Tetapi, itu tergantung dari DPRD nanti seperti apa,” jelas dia.

Selain berencana meningkatkan alokasi anggaran untuk rehab RTLH melalui APBD, pihaknya berharap percepatan penurunan rehab RTLH juga didukung dengan semakin meningkatnya bantuan dari berbagai pihak. Hal itu, lanjut dia, termasuk pengumpulan iuran untuk rehab RTLH dari para siswa seperti yang dilakukan di SMPN 2 Masaran bisa dicontoh sekolah lain yang ada di Bumi Sukowati.

Kepala UPTPK Sragen, Suyadi, menerangkan angka 62.000 RTLH merupakan data yang dihimpun pemkab hingga 2012 lalu. Artinya, selama dua tahun ini setidaknya 7.000 RTLH mampu direhab dari bantuan berbagai pihak.

Disampaikannya, selama ini program Matra yakni pengumpulan dana sukarela dari para pejabat struktural eselon II, III serta kepala SMA/SMK dan SMPN di Sragen setidaknya sudah merehab 113 RTLH. Sementara, bantuan dari perusahaan yang ada di Bumi Sukowati yang tergabung dalam CFCD setidaknya sudah merehab 99 RTLH. “Untuk Matra dan CFCD berjalan sejak 2013 lalu,” jelas dia saat berbincang dengan solopos.com di Sragen, Selasa (17/6/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya