SOLOPOS.COM - Bupati Sleman Sri Purnomo saat menyambut pamitan calhaj asal Sleman, Senin (8/8/2016) di Pendopo Rumah Dinas Bupati. (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Keberangkatan tiga jamaah calon haji (Calhaj) asal Sleman tahun ini terpaksa ditunda

Harianjogja.com, SLEMAN– Keberangkatan tiga jamaah calon haji (Calhaj) asal Sleman tahun ini terpaksa ditunda. Selain karena faktor hemodialisa, satu jamaah tidak bisa berangkat karena saat keberangkatan hamil tua.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sleman Ujang Sihabuddin mengatakan, ketiga calhaj tersebut berasal dari Mlati, Gamping dan Ngaglik. Dua orang karena penyakit ginjal yang dideritanya, dan satu orang lainnya lantaran hamil. Keputusan calhaj yang tidak dapat diberangkatkan tahun ini, kata Ujang, merupakan kewenangan Dinas Kesehatan. “Ini sesuai dengan Permenkes No.15/2016 tentang Istithaah kesehatan jamaah haji,” katanya kepada Harianjogja.com, Senin (26/3/2018).

Jumlah ketiga Calhaj yang dipastikan tidak berangkat tahun ini karena masalah kesehatan dimungkinkan bertambah. Menurutnya saat ini masih ada sejumlah calhaj yang masuk dalam pantauan Dinkes. Bila sampai batas waktu pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahap kedua kondisi kesehatan Calhaj dinilai tidak memungkinkan untuk berangkat, maka akan dilakukan penundaan.

“Saat ini Dinkes terus melakukan pemantauan kesehatan para Calhaj di masing-masing Puskesmas,” kata Ujang.

Tahun ini, lanjutnya, jumlah jamaah Calhaj yang akan berangkat ke tanah suci sebanyak 1.148 orang dengan 51 jamaah Calhaj cadangan. Sabtu (24/3/2018) sebanyak 444 jamaah mengurus paspor sementara sisanya akan mengurus paspor pada Sabtu (31/3/2018) mendatang.

“Untuk pelunasan BPIH tahap pertama mulai 3-20 April dan tahap kedua mulai 8-19 Mei. Biaya haji tahun ini ditetapkan Rp35,9 juta,” ujarnya.

Dari jumlah BPIH yang dibayar oleh Calhaj, sebanyak 1.500 real (sekitar Rp5 juta) nanti akan dikembalikan kepada Calhaj. Selain itu, ada peningkatan jumlah pemberian makan dari sebelumnya 25 kali menjadi 40 kali bagi Calhaj. Calhaj juga tidak dibebani oleh biaya tambahan.

“Jadi layanan untuk Calhaj lebih bagus lagi. Kenaikan BPIH kami imbangi dengan peningkatan layanan. Jamaah tidak perlu repot-repot lagi memasak karena semua sudah disiapkan,” katanya.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Jogja Syahrial mengatakan, pihaknya tinggal menunggu proses perekaman Paspor jamaah calhaj asal Sleman untuk tahap kedua Sabtu (31/3/2018) mendatang.

“Untuk jemaah lainnya baik Kota Jogja, Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul sudah kami layani. Untuk Sleman dibagi dua kali karena jumlah jamaahnya paling banyak,” katanya.

Dijelaskan Syahrial, dari 3.216 calhaj se DIY yang berangkat tahun ini sebanyak 2.599 calhaj mengajukan permohonan Paspor. “Rata-rata mengurus paspor 48 halaman. Kalau paspor yang sudah selesai kami kirimkan ke masing-masing Kemenag. Jadi pengambilannya di Kantor Kemenag agar tidak usah berbondong-bondong ke Kantor Imigrasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya