SOLOPOS.COM - Terpidana Abu Bakar Ba'asyir membacakan kesimpulannya pada sidang peninjauan kembali (PK) di Pengadilan Negeri Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (9/2/2016). Sidang ketiga ini mengagendakan pembacaan kesimpulan dan penandatanganan berkas acara pemeriksaan yang kemudian akan dikirim ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. (JIBI/Antara Foto/Idhad Zakaria)

Abu Bakar Ba’asyir dirawat di RSCM setelah mengalami pembengkakan kaki.

Solopos.com, JAKARTA — Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, karena mengalami pembengkakan pada kakinya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Koordinator Tim Pembela Muslim (TPM), Ahmad Michdan, pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu sudah tidak fit dan sudah masuk usia sepuh.

“Beliau dibawa ke RSCM sejak kemarin pagi, karena pembengkakan di kakinya dan harus perlu perawatan dokter,” kata Michdan kepada Okezone, Sabtu (21/10/2017).

Oleh karena itu, ia berharap kepada pemerintah agar dipindahkan penahanan Abu Bakar Ba’asyir dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Mengingat keluarga Abu Bakar Ba’asyir di Solo sudah meminta kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas).

“Keluarga beliau yang di Solo minta agar beliau dipindahkan karena sudah sepuh, jadi agar dekat dengan keluarga,” pungkasnya.

Sebelumnya, terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir mengalami gangguan aliran darah di kakinya sehingga menyebabkan pembengkakan pada bagian kaki.

“Masalah vena dalam tidak kuat untuk memompa darah ke atas, katup-katup tidak ditemukan sumbatan dan ‘flow’ arteri pembuluh darah utama bagus alirannya. Masalahnya di vena dalam dan katub yang menyebabkan kaki ustad bengkak,” ujar Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Joserizal Jurnalis di Kantor MER-C.

MER-C sebagai lembaga kesehatan yang ditunjuk oleh keluarga Ba’asyir memaparkan kondisi kesehatan terakhir Ba’asyir dari pemeriksaan di RS Harapan Kita pada Kamis 10 Agustus 2017 lalu setelah mendapat persetujuan dari keluarga.

Saat melakukan pemeriksaan jantung, Joserizal mengatakan ada penyumbatan. Tetapi secara umum kondisi jantung pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mu’min, Ngruki, Grogol, Sukoharjo, itu baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya