SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa kelas V SD Negeri Mandan 3, Sukoharjo berkerumun seusai mengikuti sekolah pembelajaran tatap muka secara terbatas di sekolah pada Rabu (12/8/2020). (Solopos/Indah Septyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Guru di sekolah di Kabupaten Sukoharjo, yang disebut menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas, membantah.

Menurut guru di SD Negeri 3 Mandan, Sukoharjo, itu kegiatan di sekolah bukanlah belajar tatap muka. Melainkan hanya mengumpulkan tugas yang dilakukan siswa sekali setiap pekan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, sejumlah siswa di sekolah itu mengaku baru saja mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas, Rabu (12/8/2020).

Ternyata Bos Semut Rangrang Sragen Sempat Gabung Nasdem, Kini Dinonaktifkan

Kegiatan tersebut digelar selama dua jam, mulai pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB. Menurut dua siswa SD Negeri 3 Mandan yang ditemui Solopos.com, Selasa, pembelajaran tatap muka di Sukoharjo itu hanya diikuti 15 siswa per kelas.

Pengakuan siswa itu dibenarkan wali murid SD tersebut. Menurut wali murid bernama Linda Hastuti, pembelajaran tatap muka itu merupakan kesepakatan antara wali siswa dengan pihak sekolah. Mereka mendukung kegiatan tersebut.

Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai pembelajaran tatap muka secara terbatas, salah satu guru di SD N Mandan 3, Khusnul Khotimah, membantahnya. Dia mengatakan belum ada aktivitas sebagaimana disampaikan para siswa dan wali murid tersebut.

Petani Mengeluh Saluran Irigasi di Tiron Madiun Rusak Bertahun-Tahun

Sekolah Mengaku Takut Gelar Tatap Muka

"Belum berani sekolah tatap muka. Masih sistem belajar online," kata dia menjawab pertanyaan Solopos.com, Rabu.

Saat ditanya lebih lanjut tentang pernyataan sejumlah siswa yang ditemui seusai mengikuti pembelajaran tatap muka di Sukoharjo, dia tetap menepisnya. Menurut Khusnul, para siswa tersebut datang ke sekolah hanya untuk mengumpulkan tugas.

"Itu tidak sekolah. Mereka hanya mengumpulkan tugas sekolah saja. Tugas dari guru yang dikumpulkan setiap minggu [pekan] sekali," jelas dia.

Halo UMKM Wonogiri, Ini Link untuk Pendaftaran Online Bantuan Modal Rp2,4 Juta

Kasus Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo memang terus bertambah. Berdasarkan pantauan Solopos.com di laman corona.sukoharjokab.go.id, hingga Rabu ada 319 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sukses itu.

Bahkan yang terbaru, penularan virus yang berawal dari Wuhan, China, tersebut terjadi dari seorang tukang cukur di Sukoharjo.

Jumlah kasus yang terus bertambah inilah yang membuat Sukoharjo masih masuk kawasan zona oranye penularan Covid-19. Dengan status zona oranye, sangat riskan bagi sekolah di Sukoharjo untuk menggelar pembelajaran tatap muka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya