SOLOPOS.COM - Inilah para Garuda Remaja U-16 yang terpaksa dibubarkan akibat konflik PSSI vs Kemenpora tak kunjung diselesaikan. Ist/Liputan6.com

Pembekuan PSSI dan sanksi FIFA membuat persepakbolaan di Indonesia kian merana. Setelah sejumlah klub membubarkan diri, kini Timbas U-16 dan U-19 pun dibubarkan.

Solopos.com, JAKARTA-Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16 dan U-19 resmi dibubarkan akibat rentetan pembekuan PSSI oleh Kemenpora dan berbuntut sanksi yang dijatuhkan FIFA.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sanksi FIFA membuat tim asuhan Fachry Husaini itu batal bertarung di Piala AFF 2015. Sedianya, Timnas U-16 akan melakoni laga penyisihan grup bersama Australia, Singapura, Filipina, Kamboja, dan Myanmar di Stadion Manahan, Solo, 27 Juli hingga 7 Agustus nanti.

Sementara itu, Timnas U-19 dijadwalkan bertanding dalam Grup A melawan Malaysia, Vietnam, Laos, Timor Leste, Brunei Darussalam, dan Thailand di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, 22 Agustus hingga 4 September mendatang.

“Ini bukan hari yang baik karena sedang mengabarkan berita destruktif. Ada pemain-pemain yang ikut pelatnas sejak setahun yang lalu dan talent scouting ke 25 provinsi jadi sia-sia. Mereka tak bisa tampil di event regional AFF maupun AFC pada level Asia,” juru bicara PSSI, Tommy Welly, seperti dilansir liputan6.com, Jumat (12/6/2015).

Keputusan pembubaran tim diambil dalam pertemuan tertutup antara pengurus PSSI dan staf pelatih timnas U-16 dan U-19, Jumat sore. Pemusatan latihan untuk pemain usia muda terpaksa dihentikan karena tidak memiliki orientasi dalam kompetisi resmi.

“Kami diundang untuk membahas kelanjutan timnas. Mulai hari ini timnas dinyatakan bubar karena tidak diikutkan untuk drawing AFC dan AFF meski sanksi dicabut dalam waktu dekat,” kata pelatih Timnas U-16 sekaligus U-19, Fachry Husaini.

Pembubaran tim menjadi keputusan pahit yang harus diterima seluruh awak Timnas U-16 dan U-19. Akan tetapi, Fachry tidak kuasa melawan keputusan yang diambil sebagai konsekuensi sanksi FIFA itu.

“Saya terus terang tak terbayangkan masa tugas saya berakhir tragis seperti ini. Kami harus kalah dengan situasi yang tak bisa kami lawan. Ini korban satu lagi setelah klub-klub ISL, timnas senior, dan Persipura Jayapura,” kata mantan pemain PKT Bontang tersebut sambil berkaca-kaca. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya